
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Pendakian Gunung Raung via Wonorejo, Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi ditutup sementara. Penutupan sedianya akan berlaku pada tanggal 15 Juni 2025 sampai dengan batas waktu yang belum ditentukan.
Informasi penutupan itu tertuang dalam surat pengumuman nomor: B.030/Pan-Pel/Mt. Raung/VI/2025. Yang menginformasikan bahwa aktivitas pendakian Gunung Raung 3344 mdpl ditutup sementara.
Dalam surat tersebut turut melampirkan informasi alasan dibalik penutupan jalur pendakian Gunung Raung. Yakni pertimbangan akan erupsi yang terus terjadi dan berdasar atas surat rekomendasi dari Kementerian ESDM, Badan Geologi, PVMBG, dan PPGA Raung.
"Periode pengamatan Gunung Raung per tanggal 16 Mei - 12 Juni 2025 telah terjadi erupsi, dimana puncak dari erupsi tersebut terjadi pada tanggal 12 Juni 2025, pukul 09. 15 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 1000 meter diatas puncak," bunyi penggalan petikan surat pengumuman sekretariat pendakian yang diterima BWI24Jam, Sabtu (14/06/2025).
Dalam surat itu menyatakan seluruh pengunjung dan wisatawan segera berkoordinasi dengan agen pemandu wisata ihwal pemesanan tiket yang sudah terlanjur dilakukan. Pun dengan mereka yang sudah datang ke basecamp pendakian diminta untuk segera kembali ke rumah.
"Wisatawan yang sudah terlanjur di basecamp atau sudah terlanjur memesan jasa transportasi bisa mencari alternatif wisata lain yang berada di Banyuwangi," sambung penyataan dalam surat pengumuman tersebut.
Sampai hari ini aktivitas erupsi masih terus terjadi dan tercatat pada alat seismograf Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung di Dusun Mangaran, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Banyuwangi. Dua kali petugas PPGA Raung mencatat aktivitas erupsi yang terjadi pada tanggal 14 Juni 2025.
Erupsi pertama terjadi pada pukul 00.25 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 1.000 m di atas puncak atau kurang lebih 4.332 m di atas permukaan laut (MDPL). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah selatan dan barat daya.
"Rekaman seismik didominasi oleh tremor menerus selama dengan amplitudo 4 mm," ujar Ketua Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung, Agung Tri Subekti saat dikonfirmasi.
Erupsi kedua terjadi pada pukul 05:16 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 750 meter di atas puncak atau kurang lebih 4.082 meter atas permukaan laut (mdpl). Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah selatan dan barat daya.
Rekaman seismik didominasi Tremor menerus dengan amplitudo maksimum 4 mm. Status Gunung Raung masih berstatus level II atau waspada berdasar rekomendasi yang dikeluarkan Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM.
Masyarakat dan pengunjung atau wisatawan dilarang mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius 3 km dan menuruni kaldera serta bermalam di kawasan kawah. (ep)