Berdayakan Ibu-Ibu, Kerajinan Tangan Asal Kabat Banyuwangi Tembus Pasar Global

1173A605-9B42-491B-8AAF-C2DA8E48F3F2.jpeg Ibu-ibu pengrajin di Desa Tambong Kecamatan Kabat

BWI24JAM, Banyuwangi Pohon kelapa memiliki banyak manfaat. Tumbuhan ini bisa dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh manusia. Sehingga dianggap sebagai tumbuhan serbaguna. Salah satu orang yang memanfaatkannya secara optimal ialah Khotibin, owner Kejaya Handicraft. 

Melalui kerajinan yang berada di Desa Tambong, Kecamatan Kabat, Banyuwangi, ia bisa menembus pasar global dan memberdayakan ratusan ibu-ibu di desanya punya penghasilan tambahan melalui pembuatan kerajinan. 

Siapa sangka, hasil kerajinan asal Bumi Blambangan ini pernah dipamerkan di Sirkuit Internasional Mandalika dan pernah mewakili Indonesia diajang pemeran kerajinan terbesar Korea Selatan pada akhir 2021.

Sang owner memanfaatkan hasil alam Desa Tambong untuk menghasilkan kerajinan dan souvenir yang ramah lingkungan dengan memilih bahan alami yang bagus dan berkualitas. Produk yang diproduksi pun sangat bervariasi, kreatif dan unik.

"Produk yang dihasilkan Kejaya Handicraft sangat bervariasi, mulai dari dompet, tas, peralatan makan minum, gantungan kunci, sampai alat musik seperti kalimba," kata Nuri (27) keponakan Khotibin saat ditemui di rumah produksinya, Rabu (28/12/2022). 

Home industri Kejaya Handicraft didirikan sejak tahun 1998. Selain pohon kelapa, kerajinan ini semakin berkembang dan memanfaatkan bambu, rotan, pelepah pisang, dan bahan dasar alam lainnya. 

"Untuk ekspor kita pernah kirim ke Thailand, Amerika, Malaysia, Italia, Hawai, dan wilayah mencanegara lainnya," terang Nuri yang juga sebagai pengelola Bumdes Tambong. 

Salah satu pekerja Kejaya Handicraft, Luluk (34) mengungkapkan rasa senang bisa diajak membuat kerajinan tangan ini karena bisa mengisi waktu luangnya. 

"Sehari rata-rata dapat penghasilan Rp25 ribu. Ya senang bisa mengisi waktu luang daripada tidur terus," ujar Luluk. 

Luluk menambahkan, saat pandemi produksi menurun. Namun saat ini sudah mulai naik kembali. "Ini kami mengerjakan pesanan dari Jakarta, wadah parfum sebanyak 35.000 pcs," ucapnya. 

Kreativitas owner Kejaya Handicraft, Khotibin, patut dijadikan contoh bagi masyarakat Banyuwangi, karena selain berhasil diekspor ke mancanegara, ia juga menggerakkan perekonomian masyarakat. (rq)