Lewat Pusat Layanan Kemasan, UMKM Banyuwangi Kini Bisa Tembus Pasar Nasional Tanpa Budget Jumbo

8umkm.jpg Pelaku UMKM Dilayani di Pusat Layanan Kemasan (PLK) atau Rumah Kreatif Banyuwangi (Foto: Istimewa/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terus menghadirkan terobosan untuk memperkuat daya saing usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Melalui berbagai program unggulan yang ramah modal bagi pelaku usaha, dan Banyuwangi kini menjadi bagian dari daerah dengan ekosistem UMKM paling progresif di Indonesia.


Salah satu inovasi yang banyak dirasakan manfaatnya adalah hadirnya Pusat Layanan Kemasan (PLK) di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kelurahan Tukangkayu. Beroperasi sejak akhir 2024, PLK menjadi “Rumah Kreatif” bagi ratusan pelaku UMKM untuk meningkatkan kualitas tampilan produk mereka. Di tempat ini, UMKM difasilitasi mulai dari desain kemasan yang estetik, foto produk profesional, hingga pencetakan kemasan dengan harga ramah kantong.


“Kemasan yang menarik adalah pintu masuk agar produk UMKM bisa bersaing di pasar lebih luas. Karena itu layanan ini kami buka untuk semua pelaku UMKM Banyuwangi,” ujar Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Banyuwangi, Nanin Oktaviantie saat dimintai keterangan di sela kegiatannya pada Selasa (04/11/2025).


Tak hanya soal kemasan, PLK juga membantu pelaku usaha mengurus legalitas usaha, mulai dari NIB, PIRT, hingga sertifikasi halal. Hingga kini, lebih dari 670 UMKM telah merasakan manfaat layanan ini.


“Bahkan cetak satu hingga lima lembar pun boleh. Kami sesuaikan dengan kebutuhan UMKM yang masih skala kecil agar modalnya tetap bisa berputar,” tambah Nanin.


Program tersebut merupakan bagian dari visi Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani untuk mendorong UMKM lokal agar naik kelas dan mampu menjangkau pasar yang lebih luas.


Tak berhenti di situ, Pemkab Banyuwangi juga menghadirkan fasilitas yang sangat membantu para pelaku usaha, yaitu ongkir gratis ke seluruh Indonesia. Sejak 2021 hingga sekarang, biaya pengiriman produk usaha mikro dan kecil ditanggung penuh oleh Pemkab Banyuwangi melalui kerja sama dengan JNT Express dan Kantor Pos Banyuwangi. 


“Produk UMKM Banyuwangi kini lebih berdaya saing karena ongkirnya gratis dari Sabang sampai Merauke. Telah berjalan saat semester pertama bersama Kantor Pos dan pada semester kedua dilanjutkan bersama JNT Express,” jelas Nanin.


Pelaku usaha cukup mengantar paket ke kantor JNT terdekat yang tersebar hampir di seluruh kecamatan, seperti Banyuwangi, Kabat, Glagah, Wongsorejo, Genteng, Kalipuro, Muncar, Tegalsari, hingga Kalibaru.


“Silakan gencar promosi di media sosial. Soal kirimnya, kami yang tanggung biayanya,” tambahnya.


Di sisi lain, Pemkab juga menghidupkan ruang publik di Jalan A. Yani yang dikemas sebagai Community & Food Day (CFD). Setiap Minggu pagi, ruas sepanjang 3 kilometer ini dipadati ribuan warga dan wisatawan yang datang untuk berolahraga, menikmati hiburan, hingga berburu kuliner.


Mulai dari komunitas lari, senam, sepatu roda, skateboard, tinju, hingga pertunjukan barong sai, semuanya hadir membuat suasana semakin meriah. Wisatawan mancanegara pun ikut menikmati suasana CFD, termasuk turis asal New York yang terpukau dengan kehangatan dan keragaman aktivitas masyarakat Banyuwangi.


Para pedagang kuliner juga merasa sangat terbantu karena diberi ruang untuk berjualan. Bupati Ipuk Fiestiandani bersama Wakil Bupati Mujiono sering kali hadir untuk menyapa warga.


“Kami senang melihat antusiasme masyarakat yang begitu besar. Di sini bisa olahraga, santai, atau sekadar healing. Yang penting semua bahagia,” ungkap Nanin dengan didampingi Sekdinnya Luluk Khomsiah dan Kabid Usaha Mikro Sri Lestari - karib disapa Cicik.


Nanin Oktaviantie juga mengajak seluruh masyarakat untuk mengikuti akun Instagram resmi Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Banyuwangi di @diskopumperdagangan_bwi.


“Silakan follow akun resmi kami agar masyarakat bisa lebih mudah memantau seluruh informasi, kebijakan, dan program Pemkab Banyuwangi melalui Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan. Mulai dari yang sudah berjalan, sedang dilaksanakan, hingga program yang akan diluncurkan. Semua kami sampaikan secara transparan dan update agar masyarakat selalu terinformasi,” ajaknya.


Melalui inovasi kemasan, fasilitas ongkir gratis, hingga penguatan ruang publik melalui CFD, Banyuwangi menunjukkan komitmennya membangun ekosistem UMKM yang tumbuh serentak bersama masyarakatnya. Banyuwangi bukan hanya bergerak, tapi benar-benar naik kelas. (*)