Bertemu Nelayan Banyuwangi, Anies Baswedan Beri Solusi Keluh-Kesah yang Dihadapi

2023-12-28_02_24_16_1.jpg Acara Desak Anies Berlangsung di Bibir Pantai Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi (Foto: Brian/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi – Anies Baswedan yang merupakan Calon Presiden nomor urut 1 melakukan kampanye di Banyuwangi, Jawa Timur dibalut dalam acara Desak Anies, Kamis (28/12/2023). Berbeda dari acara-acara kampanye sebelumnya, kehadirannya di Banyuwangi kali ini menyapa para nelayan yang ada di Pantai Blimbingsari, Banyuwangi. Dirinya melakukan dialog langsung bersama para nelayan di pinggir pantai.


“Saya ingin para nelayan dan masyarakat lainnya di sini dapat memberikan masukan, kritik tentang apa yang dapat dilakukan pemerintah. Pemerintah punya kewenangan, namun belum tentu mengetahui permasalahan di lapangan,” ujar Anies.


Sejumlah pertanyaan pun datang dari para nelayan yang hadir di lokasi. Salah satunya Umar, nelayan mengeluhkan tentang semakin menurunnya hasil tangkapan ikan yang ada di laut. Dirinya meminta pemerintah dapat melakukan riset di kelautan tentang penyebab-penyebab mulai berkurangnya jumlah ikan bahkan ekosistemnya.


“Ini keluhan yang bagus, nantinya pemerintah melalui Kementerian Kelautan dapat kita arahkan untuk melakukan kajian khususnya terhadap terumbu karang yang menjadi tempat berkembang biaknya ikan,” jawab anies.


Tak hanya itu, Umar juga mengeluhkan banyaknya nelayan yang hanya tau beli kapal dan melaut namun tidak tau aturan-aturannya.


“Banyak sekali pak anies nelayan kita yang memiliki modal, beli perahu atau kapal dibuat melaut mujur langsung kaya dan jaya, tapi mereka melupakan aturan-aturan penangkapan ikan menurut undang-undang bagaimana,” kata Umar.


Selain itu, sebagai nelayanpun mereka juga mengalami kesulitan ketika hendak melakukan pengurusan dokumen perizinan-perizinan melaut.


Menanggapi hal tersebut, Capres nomor urut 1 itu berencanya nantinya pemerintah akan melakukan agenda jemput bola langsung ke nelayan.


“Nantinya kita bentuk tim perwakilan yang mengurusi kelautan untuk terjun langsungke nelayan, tiap Selasa pertama misalnya. Jadi dari pusat maupun provinsi langsung datang ke sentra-sentra nelayang khususnya yang ada di Banyuwangi. Kadang pemerintah ingin mudah, tapi rakyatnya yang sulit. Apa susahnya supaya perwakilan pemerintah bekerja di berbagai tempat, supaya rakyat dimudahkan,” terangnya.


Keluhan lain datang dari istri nelayan. Di kala hasil laut menurun, para istri nelayan juga ingin turut membantu perekonomian keluarha lewat bantuan program keterampilan di wilayahnya.


“akan kami jadikan program khusus di kampung-kampung nelayan, program pendamping untuk istri dan anak nelayan natinya memiliki usaha yang tentunya relevan dengan potensi kelautan yang ada di tiap wilayah,” paparnya. 


Dari banyaknya keluhan-keluhan nelayan, Anies berharap pemerintah nantinya dapat memberikan solusi dengan terbitnya kebijakan-kebijakan yang adil bagi tiap pelaku di berbagai sektor.


“Prinsipnya membesarkan yang kecil, tanpa mengecilkan yang besar. Yang besar tidak perlu dimusuhi,” pungkasnya. (br)