Program ASN Berbagi Mendapat Kritik, Kepala BKD Banyuwangi Akan Mengevaluasi

foto_ilustrasi_ASN.jpg Foto Ilustrasi ASN

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Program ASN Berbagi yang diinisiasi oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dengan tujuan melibatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam menjadi orang tua asuh bagi warga miskin, menuai kritik.


Keluhan ini mencuat setelah salah satu ASN, yang seorang guru mengungkapkan ketidakpuasannya melalui unggahan di platform Instagram @curhatwargabanyuwangi.


Dalam curhatannya, ASN tersebut menyampaikan ketidakpraktisan Program ASN Berbagi. Ia mengungkapkan bahwa program ini terasa membebani ASN karena mereka harus melakukan perjalanan jauh ke lokasi warga penerima bantuan. 


"Terkesan memplokoto ASN, jadi misal ASN yang tinggal di Parijatah Kulon mereka harus datang ke Bagorejo untuk berbagi sembako, dan ASN yang tinggal di Bagorejo harus berbagi ke Genteng," beber ASN yang curhat.


Menanggapi hal ini, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Banyuwangi Ilzam Nuzuli mengatakan akan mengevaluasi dan Pemerintah Kabupaten siap menampung seluruh kritik dan saran dari ASN.


"Sementara kita evaluasi, misalkan terlalu jauh belum sempat berkunjung karena tidak terjangkau, ya kita evaluasi dulu. Tak apa-apa, jadi fleksibel aja," kata Ilzam, kepada BWI24Jam, Sabtu (03/02/2024).


Ilzam menyampaikan Pemkab telah berupaya untuk memudahkan sasaran berbagi ASN agar mudah dijangkau. Namun dalam data tertentu terdapat warga miskin yang lokasinya sulit dijangkau atau jauh dari domisili ASN. Ini bertujuan agar penerima bantuan dapat merata dan tepat sasaran.


"Kita berupaya mendekatkan domisili atau lokasi kerja. Cuma sebaran ASN ini kan berbeda dengan sebaran warga miskinnya. Sehingga kita mengambil data warga miskin kecamatan sebelah. Jadi memang ada ASN yang dapat jauh," ungkapnya.


Pemerintah disebutnya menerima masukan apapun, termasuk apabila lokasi penerima manfaat terlalu jauh dari jangkauan ASN atau kondisi ekonomi ASN tidak memungkinkan untuk berpartisipasi dalam program tersebut. 


"Kita sudah menyediakan link untuk masukan dan saran dan kita sudah share ke ASN. Kalau ada yang dapat lokasinya terlalu jauh, ya silahkan sampaikan," pungkasnya.


Sebagai informasi, Program ASN Berbagi bertujuan agar ASN dapat berkontribusi dalam pengentasan kemiskinan melalui penyaluran nutrisi kepada warga miskin di Kabupaten Banyuwangi.


Selama dua bulan pertama, para ASN akan fokus pada penyaluran bantuan berupa telur, ikan, atau daging ayam dengan total nominal Rp 100 ribu per bulan kepada warga kurang mampu yang telah terdata.


ASN diwajibkan untuk secara langsung menyerahkan bantuan tersebut kepada warga miskin yang telah terdaftar sebagai tanggung jawab mereka, dengan harapan agar ASN dapat mengamati sendiri realitas kondisi sosial masyarakat. 


Selanjutnya, para ASN diminta untuk melakukan pemantauan terhadap penerima manfaat bantuan, termasuk aspek-aspek seperti kondisi rumah, kesehatan, dan pendidikan, untuk kemudian melaporkan hasilnya kepada kepala dinas masing-masing. (rq)