
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Empat kru Kapal Motor (KM) Sumber Sukses asal Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi selamat usai mengalami laka laut di Perairan Selat Bali. Selama empat hari pula mereka terombang-ambing di tengah lautan.
Abdurrahman (60), nahkoda kapal tak menyangka jika pelayaran menuju Selat Bali mencari ikan itu nyaris menuntun dirinya bersama tiga orang anak buah kapal (ABK) ke kematian. Berangkat pada Sabtu (17/05/2025) itu, kapal jenis fiber bermesin tunggal itu dihantam gelombang besar saat masuk perairan Selat Bali.
"Ada ombak besar datangnya dari belakang langsung menghantam kapal kami. Lalu kapal kami terbalik," ujar Abdurrahman saat ditemui awak media di rumahnya, Jumat (23/05/2025).
Seketika itu Abdurrahman dan ketiga ABK masing-masing, Hamidi, Moh. Sholeh dan Purwanto terlontar dari kapal. Berusaha keras mereka merapat ke kapal bercadik dengan nama lambung Sumber Sukses tersebut.
Kendati terjangan ombak itu cukup kuat dan sempat mencerai beraikan seluruh awak kapal, beruntung mereka memiliki kemampuan renang yang handal. Sehingga, tak sampai terpisah dan bisa berpegang pada lambung kapal.
"Kami semua berpegangan pada lambung kapal. Cadik yang menjadi penyeimbang sudah patah ikut terbawa ombak sehingga tidak bisa dibalik kapalnya," ungkap Abdurrahman.
Terbaliknya kapal ikut membolak-balikkan nasib mereka di lautan. Selama empat hari pula mereka nyaris dipertemukan dengan malaikat maut.
Dari terkena dehidrasi, terpapar sinar matahari, sampai dengan makan ikan dan tumbuhan laut mereka lakukan untuk bertahan hidup. Bahkan untuk minum, mereka harus bergiliran meminum air mineral dari botol terapung yang ditemukan di tengah laut.
Selama itu pula mereka pasrah dan hanya mengandalkan doa kepada Tuhan. Tak dinyana pada hari ketiga terdengar suara lafaz Allah Bergema keras.
Tak hanya Abdurrahman sebagai dedengkotnya kru kapal Sumber Sukses melainkan juga ketiga ABK-nya mendengar jelas suara pengajian di tengah lautan.
"Bunyinya seperti orang mengaji. Keras sekali. Semua dengar. Padahal kami di tengah lautan dan itu dengarnya saat malam hari," cetus Abdurrahman.
Sekuat tenaga lafaz Allah itu diteruskan dengan berzikir dan berdoa meminta selamat. Ternyata, di kediaman Abdurrahman turut dilakukan pengajian meminta selamat dua hari selama keluarga menanti kabar.
Terutama istri Sumini, istri dari Abdurrahman. Yang tiada henti meminta doa dari kyai, pini sepuh, sampai ulama dari Madura, kampung halaman mereka berasal.
"Istri saya ternyata menggelar pengajian meminta doa selamat selama tiga hari beruntun. Mungkin suara lafaz Allah yang bergema di tengah laut itu doa yang dikirimkan kepada kami. Semua ini karena izin Allah. Alhamdulillah kami diselamatkan," ungkap Abdurrahman.
Keempat kru itu ditemukan selamat. Mereka ditemukan di pesisir Pantai Plengkung masuk kawasan TN Alas Purwo, Kecamatan Tegaldlimo, Kamis (22/05/2025). Oleh Petugas dari Pos TNI AL Muncar, polisi, dan TN Alas Purwo, keempat kru itu dievakuasi menggunakan ambulans menuju Muncar. (ep)