Demi Konten, Wanita di Banyuwangi Ngaku Janda Miskin Sampai Didatangi Pihak Kelurahan

wanita_di_bwi_konten_palsu2024.jpg Tangkapan Layar Konten Wanita yang Mengaku Janda Miskin

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Seorang wanita berinisial A berusia sekitar 30 tahun membuat heboh masyarakat Banyuwangi karena konten pengakuannya sebagai seorang janda miskin beranak satu yang hidup susah hingga tak bisa makan. 


Bahkan di konten YouTube kanal Bunga Desa yang menampilkan dirinya, sambil menangis, A mengatakan sering menahan lapar karena tak setiap hari bisa makan akibat penghasilan yang kurang mencukupi. 


“Kadang sehari makan bisa satu kali dua kali itu sudah bersyukur. Kadang dua hari saya baru makan,” ujarnya sambil terus menangis. 


Namun kisah yang diungkap A bahwa ia hidup di bawah garis kemiskinan ternyata bohong dan hanya konten yang dibuat-buat. 


Hal tersebut terungkap setelah pihak kelurahan setempat yang diutus Dinas Sosial dan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) Banyuwangi untuk mengecek kondisi A, pada Selasa (01/10/2024).


Berdasarkan hasil cek lapangan, petugas mendapati video yang beredar tidak benar dan A berprofesi sebagai biduan, serta kondisi rumah yang ada di video YouTube juga sama sekali berbeda dengan kondisi rumah yang A tempati.


“Yang bersangkutan adalah warga Kecamatan Lateng sesuai KK (kartu keluarga) yang ditunjukkan oleh keluarganya dan kontrak di perum gedong kertosari,” kata Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos PPKB Banyuwangi, Khoirul Hidayat. 


Petugas hanya bisa mendapatkan informasi terkait A terbatas dari keluarga karena menurut keterangan keluarga, yang bersangkutan masih bekerja dan belum pulang saat petugas datang. 


“Yang bersangkutan tidak bisa ditemui, menurut keluarga, yang bersangkutan sedang bekerja dan tidak pulang dari semalam,” ujar Khoirul.


Sementara itu, Kepala Dinsos PPKB Banyuwangi Henik Setyorini menyesalkan tindakan penyebaran informasi palsu yang dilakukan karena isu kemiskinan bukan hal yang pantas untuk dijadikan guyonan. 


"Ya kalau buat konten jangan sembarangan, jujur kami ya menyayangkan. Karena kami Pemkab gak main-main. Di saat ada info terkait kemiskinan dan yang lainya. SOP kami mesti langsung turun untuk asesment. Intervensi apa yang dibutuhkan untuk ditindaklanjuti," kata Henik, kepada BWI24Jam.


Lebih lanjut, terkait motif perempuan tersebut melakukan aksinya, Khoirul belum bisa berkomentar banyak karena petugas juga masih terus menggali informasi sambil meminta A membuat video klarifikasi dan permintaan maaf. 


“Karena yang bersangkutan adalah biduan, kemungkinan dugaannya untuk pansos (panjat sosial),” tandasnya. (*)