Membanggakan! Tebu Varietas Cening dari Banyuwangi Dilirik Bupati Malang untuk Dibudidayakan

bupati_malang_saat_di_banyuwangi_songgon2025.jpg Kebun Tebu PT Tirta Harapan Perkebunan Bayu Kidul di Songgon, Banyuwangi saat Dikunjungi Bupati Malang (Foto: Riqi/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Hal yang patut dibanggakan kembali terjadi di Banyuwangi dalam sektor pertanian. Kali ini, tebu varietas unggul Cening yang dikembangkan di Perkebunan Bayu Kidul, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, menarik perhatian Bupati Kabupaten Malang H. Sanusi yang datang langsung untuk melakukan studi tiru, Kamis (08/05/2025).


Kunjungan ini bukan tanpa alasan. Tebu Cening terbukti menjadi varietas unggulan dengan keunggulan produktivitas tinggi, tahan terhadap berbagai kondisi lingkungan, serta menghasilkan rendemen gula yang mengesankan. Tak tanggung-tanggung, rendemen tebu Cening yang ditanam di Bayu Kidul bisa mencapai 12%, dengan tingkat kemanisan hingga 19 Brix.


"Kami mengembangkan Tebu Cening sudah jalan 4 tahun, awalnya bibit tebu Cening hanya 15 batang kemudian kita kembangkan, sampai tahun 2025 ini luasannya mencapai 75 hektar," kata Managet PT Tirta Harapan Perkebunan Bayu Kidul, H. Sunarsis.


Perkebunan Bayu Kidul memang dikenal sebagai salah satu kebun swasta produktif di Banyuwangi. Selain tebu, lahan seluas 1.634 hektar itu juga ditanami cengkeh, kopi, dan aneka kayu. Namun, tebu varietas Cening kini menjadi primadona, bahkan menjadi model bagi berbagai pihak, termasuk PTPN dan petani dari luar daerah.


“Kami memilih tebu Cening sebagai strategi untuk mendapatkan tebang awal musim giling, yang biasanya dilakukan mulai minggu ketiga Mei hingga awal Juli,” tambahnya.


Potensi produksi varietas ini sangat menjanjikan, mencapai 150 ton per hektar. Tak heran jika Pemerintah Kabupaten Malang begitu antusias. Usai meninjau langsung ke lokasi, Bupati Sanusi menyatakan ketertarikannya untuk mengembangkan tebu Cening di wilayahnya.


"Nanti kita uji coba di Malang, kita beli bibit di sini, kita coba kembangkan di Malang ada lahan 15 hektar untuk develop oleh pemerintah kabupaten malang," kata H. Sanusi.


Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Banyuwangi, Ilham Juanda, mengungkapkan bahwa pengembangan tebu di Banyuwangi merupakan bagian dari upaya strategis untuk mendukung swasembada pangan selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.


"Ini potensinya masih bisa dikembangan tentunya dengan teknologi yang ada varietas unggul (Cening) ini sehingga menjadi tertarik bagi daerah-daerah lainnya," kata Ilham.


Perlu diketahui, Kabupaten Banyuwangi merupakan salah satu wilayah di Jawa Timur yang memiliki kesesuaian iklim dan lahan untuk budidaya tebu dan memiliki pabrik gula sebagai upaya pemerintah dalam hal pemenuhan kebutuhan gula dalam negeri serta mengurangi ketergantungan impor.


Dari Rekapitulasi Data Luas Areal dan Produksi Tanaman Semusim Jawa Timur Tahun 2024, luas areal penaman tebu rakyat seluas 64 hektar dengan total produksi 4.519 ton. Untuk perkebunan swasta dan PTPN, total luas areal seluas 8.179 hektar dengan total produksi sebanyak 546.481 ton.


Wilayah produksi komoditas tebu di Kabupaten Banyuwangi meliputi Kecamatan Pesanggaran, Glenmore, Kalibaru, Genteng, Cluring, Bangorejo, Srono, Songgon, Singojuruh, Licin, Wongsorejo, dan Sempu. (rq)