
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (Perum LPPNPI) atau yang dikenal dengan AirNav Indonesia, mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kabupaten Banyuwangi untuk berdaya.
Hal itu ditandai dengan launching Program UMKM Berdaya oleh Manager Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) AirNav Indonesia, Farchan Jamil, kepada sejumlah UMKM binaan AirNav Indonesia. Acara tersebut digelar di Hotel Illira Banyuwangi, Selasa (21/11/2023).
"Saat ini ada 13 UMKM binaan di Kabupaten Banyuwangi yang menerima manfaat dari kami. Mereka akan mengikuti pelatihan selama dua hari di sini. Setelah pelatihan, mudah-mudahan mereka bisa mengembangkan usaha," kata Farchan Jamil kepada BWI24Jam.
Ia menambahkan, sebagai salah satu BUMN yang melayani wilayah udara Banyuwangi dan sekitarnya, AirNav Indonesia ingin memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan perekonomian di wilayah pariwisata ini.
Dijelaskannya, lebih lanjut 13 UMKM terdiri dari 9 Sub Profil yaitu pemberian bantuan di bidang usaha Peternakan, Toko Sembako, Nelayan, Dagang Mainan, Pengrajin Tas, Daur Ulang Plastik, Counter Elektronik, Gula Merah, dan Perdagangan. Farchan memaparkan bahwa UMKM Indonesia memiliki peluang bagi peningkatan ekonomi khususnya di Indonesia.
“UMKM yang AirNav Indonesia bina saat ini memiliki peluang yang baik bagi peningkatan ekonomi nasional, UMKM dapat menjadi backbone bagi perekonomian nasional, dan UMKM juga bisa menjadi instrumen penyerapan tenaga kerja, hampir 70% dari data kementerian Koperasi dan UMKM 2022 menunjukan bahwa kehadiran UMKM telah berkontribusi dalam penyerapan tenaga kerja,” tuturnya.
AirNav Indonesia menjalankan 3 model pengembangan yaitu Model Waralaba, Model Kemitraan dan Model Inkubasi Bisnis. “UMKM di Banyuwangi ini banyak sekali yang baik, namun masih terhambat isu-isu pengembangan, diantaranya akses permodalan, dan pemasaran produk, di sini AirNav hadir untuk mendukung bisnis para UMKM,” lanjutnya.
Farchan mengatakan, setiap tahun AirNav rutin memberikan TJSL. Anggaran yang disediakan tahun ini mencapai ratusan juta lewat Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai penyalur. "Program TJSL ini akan terus berkelanjutan. Tahun ini nilainya mencapai Rp. 700 juta, tapi tahun kita tingkatkan lagi sekitar Rp. 1,1 miliar," jelasnya.
“AirNav Indonesia ingin UMKM ini bisa naik kelas, ada peningkatan usaha baik dari sisi kapasitas maupun dari sisi kinerja usaha. Peningkatan kapasitas usaha dapat teridentifikasi dari peningkatan aset, modal, dan tenaga kerja. Sedangkan peningkatan kinerja usaha dapat teridentifikasi dari peningkatan penjualan tahunan (omset), dan tingkat keuntungan atau laba (profitabilitas) dan kontribusi pajak penghasilan, semoga program ini berhasil dan mewujudkan UMKM yang sehat,” pungkasnya.
Program UMKM Berdaya berkomitmen dalam mengimplementasikan Peraturan Menteri (Permen) BUMN No 1 Tahun 2023 Pasal 13 tentang aktivitas pembinaan terhadap UMKM untuk mencapai UMKM yang tangguh dan mandiri. (rq)