
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Merebaknya isu penyakit mulut dan kuku (PMK) turut berimbas pada harga jual kambing di Pasar Hewan Genteng, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng Banyuwangi. Harga kambing anjlok bahkan hampir separuh dari harga sebelum isu akan wabah tersebut merebak.
Kondisi ini pun dikeluhkan oleh para petani dan peternak, lantaran penjualannya juga sepi. Pasar juga ikutan loyo.
Misnadi, salah satu pedagang hewan ternak di Pasar Hewan Genteng mengatakan anjloknya harga terjadi sejak satu setengah bulan terakhir.
"Sejak isu PMK itu, penjualan hewan ternak jadi lesu," ujar Misnadi, Minggu (02/1/2025) kepada BWI24Jam
Ia mencontohkan harga kambing jantan kualitas wahid yang sebelumnya di kisaran 4 juta per ekor, kini hanya dikisaran 2 juta per ekor.
Tak hanya harga anjlok, permintaan akan hewan ternak pun saat ini turun drastis. Penurunan juga terlihat dari situasi di Pasar Hewan Genteng yang tidak seramai biasanya.
"Kami berharap ada perhatian dari pihak terkait untuk masalah anjloknya harga ini," kata Misnadi.
Agus Cahyono, pengelola pasar turut menyampaikan penurunan harga turut dibarengi dengan menurunnya aktivitas pedagang kambing dari luar daerah.
"Sejak isu wabah ini merebak kondisi pasar sudah mulai sepi. Palingan hanya pedagang lokal yang masih bertahan selebihnya (pedagang luar daerah) terpantau sedikit bahkan cenderung tidak ada," terangnya.
Selain harga yang anjlok, masyarakat juga enggan untuk membeli kembing dengan adanya isu PMK. Sehingga memaksa pedagang kambing harus lebih jeli dalam memilih kambing yang didatangkan dari luar daerah.
Sebab pedagang harus memastikan kambing yang dibeli dalam kondisi benar-benar sehat dan bebas dari penyakit seperti PMK.
"Untuk meyakinkan pembeli bahwa sudah dicek dan disterilkan sebelum masuk ke pasar," kata Agus.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner, drh. Nanang Sugiarto, mengimbau agar masyarakat tidak terlalu khawatir namun tetap mewaspadai penyebaran virus PMK.
“Jangan terlalu khawatir. Jika terdapat gejala PMK, segera pisahkan dari kandang dan laporkan kepada petugas untuk mendapatkan penanganan,” urai drh. Nanang.
Nanang menegaskan, PMK tidak termasuk penyakit zoonosis sehingga tidak menular pada manusia. “Dengan demikian sebenarnya daging ternak yang terjangkit PMK tetap aman untuk dikonsumsi manusia,” tambahnya. (ep)