
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Menjelang musim tanam 2025/2026, Dinas PU Pengairan Kabupaten Banyuwangi melakukan langkah strategis untuk menjaga kelancaran pasokan air ke lahan pertanian.
Salah satunya dengan melaksanakan penggelontoran sedimentasi di Dam Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, yang berfungsi sebagai sumber irigasi utama bagi sekitar 16.165 hektare sawah di wilayah Banyuwangi selatan.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas PU Pengairan Banyuwangi, Riza Alfaroby, menjelaskan selain kegiatan penggelontoran sedimentasi, juga dilakukan pemeliharaan pintu air. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari agenda pemeliharaan tahunan yang dilakukan secara rutin menjelang musim tanam.
“Penggelontoran ini dilakukan untuk membersihkan saluran dari endapan atau waled. Selain penggelontoran, kami juga melakukan pengeringan dan pemeliharaan rutin lainnya agar aliran air ke persawahan tetap optimal,” ujar Riza, Senin (20/10/2025).
Menurut Riza, kegiatan di Dam Karangdoro turut melibatkan Induk HIPPA Karangdoro serta tiga Koordinator Sumber Daya Air (Korsda) yang bertugas di wilayah aliran bendung tersebut.
Daerah irigasi yang mendapat suplai air dari DAM Karangdoro meliputi Kecamatan Bangorejo, Cluring, dan Pesanggaran. Ketiganya merupakan kawasan pertanian yang bergantung pada pasokan air dari bendung tersebut.
Selain penggelontoran, Dinas Pengairan juga melakukan perawatan infrastruktur sumber daya air, di antaranya pengecatan dan pembersihan pintu air serta pengecekan fungsi bangunan irigasi untuk memastikan seluruh komponen bekerja dengan baik.
“Dinas Pengairan ingin memastikan jaringan irigasi dalam kondisi siap distribusi saat jadwal tanam dimulai, sehingga petani dapat menanam tanpa was-was akan pasokan air,” tandasnya.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya rutin Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam menjaga keandalan sistem irigasi agar sektor pertanian tetap produktif dan berkelanjutan. (rq)