Tradisi Tahunan di Banyuwangi, Pengeringan Dam Singir Blambangan Jadi Ajang Berburu Ikan Massal

4aiin.jpg Ribuan Warga Penuhi Kawasan Dam Singir di Desa Blambangan, Banyuwangi untuk Berburu Ikan (Foto: Riqi/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Suasana di Dam Blambangan, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Dam Singir, Dusun Mangunrejo, Desa Blambangan, Kecamatan Muncar, mendadak ramai sejak Minggu (19/10/2025) pagi. Ribuan warga dari berbagai desa sekitar berbondong-bondong datang, bukan hanya untuk menyaksikan proses pengeringan dam, tetapi juga untuk berburu ikan yang muncul seiring surutnya air.


Fenomena tahunan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Area sekitar Dam Singir dipenuhi warga yang membawa peralatan sederhana seperti jaring, jala, hingga ember.


Mereka turun langsung ke aliran sungai yang mulai kering, berharap bisa membawa pulang hasil tangkapan berupa ikan tawes, wader, mujair, nila, dan ikan sungai lainnya.


“Karena mudah ngambilnya, cukup dijaring. Kalau beruntung dapat,” ujar Kelvin, pemuda asal Kecamatan Srono yang setiap tahun ikut mencari ikan di lokasi tersebut.


Tak hanya warga yang sudah terbiasa, banyak juga pengunjung baru yang datang sekadar ingin merasakan suasana unik ini. Andi, remaja yang datang bersama teman-temannya, mengaku baru pertama kali ikut berburu ikan di Dam Singir.


“Kalau saya baru pertama ini, ternyata ramai sekali,” katanya dengan antusias.


Selain menjadi ajang hiburan dan kebersamaan warga, pengeringan Dam Singir sejatinya merupakan bagian dari agenda tahunan Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Banyuwangi.


Kegiatan ini rutin dilakukan setiap tahun untuk menjaga kebersihan dan keandalan fungsi dam yang menjadi salah satu infrastruktur pengairan di Banyuwangi.


Koordinator Sumber Daya Air (Korsda) Dinas PU Pengairan Banyuwangi Joko Setiyono, melalui Petugas Korsda Srono Arista, menjelaskan bahwa pengeringan biasanya dilakukan setiap bulan Oktober.


“Tujuannya untuk pengerukan sedimen (pengendapan material lumpur), membersihkan sampah-sampah, sekaligus untuk pengecatan dinding dam,” kata Arista kepada BWI24Jam.


Kegiatan pengeringan seperti ini tidak hanya dilakukan di Dam Singir, tetapi juga di sejumlah dam lain yang menjadi denyut nadi irigasi pertanian di Bumi Blambangan. Tujuannya, agar aliran air tetap lancar menjelang musim hujan, saat debit air diperkirakan meningkat.


Pihaknya juga mengimbau warga agar tetap berhati-hati dan saling menjaga saat berburu ikan, mengingat kondisi dasar dam yang licin dan kedalaman yang tidak merata bisa berpotensi berbahaya. Meski demikian, momen pengeringan dam tetap menjadi peristiwa yang ditunggu-tunggu masyarakat setiap tahun. (rq)