Kagumi Pusaka Leluhur Banyuwangi, Penyanyi Vita Alvia Kunjungi Museum Blambangan di Bulan Suro

vitaaa.jpg Penyanyi Vita Alvia Kunjungi Museum Blambangan di Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi (Foto: Istimewa/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Nuansa sakral bulan Suro dalam penanggalan Jawa membawa langkah penyanyi kondang kelahiran Glenmore Banyuwangi, Vita Alvia, menuju sebuah perjalanan untuk menelusuri jejak sejarah tanah kelahirannya. Di tengah kesibukannya, ia meluangkan waktu untuk mengunjungi Museum Blambangan pada hari Rabu, 9 Juli 2025. Kunjungan ini menjadi momen perenungan bagi Vita, sekaligus wujud kekagumannya terhadap warisan adiluhung dari Kerajaan jaman dulu yang pernah berjaya.


Setibanya di Museum Blambangan, Vita disambut dengan deretan artefak yang menjadi saksi bisu kejayaan masa silam. Dengan penuh khidmat, ia menyusuri setiap sudut ruangan, matanya lekat mengamati koleksi yang tertata rapi di dalam etalase kaca. Aura magis dari benda-benda peninggalan bersejarah tersebut seolah memancarkan cerita dari masa lalu, mengundang decak kagum dari pelantun lagu daerah ini.


Dalam kunjungannya, Vita Alvia tak dapat menutupi rasa takjubnya terhadap kekayaan koleksi museum. Ia berhenti sejenak di hadapan etalase yang memamerkan beragam pusaka peninggalan kerajaan. Baginya, melihat langsung benda-benda tersebut memberikan perspektif baru tentang betapa kayanya peradaban di Banyuwangi pada masa lampau.


"Ini pusaka-pusaka peninggalan kerajaan yang lumayan membuatku takjub. Ternyata di Banyuwangi lumayan banyak koleksinya," kata Vita dengan sorot mata berbinar.


Di antara sekian banyak pusaka yang dipamerkan, perhatian Vita secara khusus tertumpu pada sebilah keris berukuran mungil dengan detail yang indah. Rasa penasarannya terusik saat mengetahui bahwa pusaka tersebut bukanlah senjata biasa, melainkan sebuah "Cundrik". Benda ini merupakan keris yang secara spesifik diciptakan dan digunakan oleh kaum wanita pada zaman kerajaan, menjadi simbol status sekaligus alat perlindungan diri.


Kunjungan di bulan Suro ini memberikan makna tersendiri bagi Vita. Ia merasa ada ikatan spiritual yang kuat saat bersentuhan dengan pusaka-pusaka leluhur. Menurutnya, benda-benda ini bukan sekadar logam mati, melainkan menyimpan energi dan sejarah dari para empu dan pemilik sebelumnya. Momen ini menjadi pengingat betapa pentingnya merawat dan menghormati warisan yang telah dipercayakan oleh generasi terdahulu.


Sebagai seorang figur publik dengan basis penggemar yang besar, terutama di kalangan generasi muda, kunjungan Vita Alvia ini membawa pesan penting. Ia menunjukkan bahwa mencintai budaya lokal dan mempelajari sejarah adalah hal yang keren dan relevan. Apa yang dilakukan Vita dapat menginspirasi lebih banyak anak muda untuk datang ke museum, mengenal, dan pada akhirnya turut serta melestarikan peninggalan budaya bangsa.


Pihak Museum Blambangan menyambut baik kedatangan Vita Alvia. Kunjungan dari tokoh terkenal seperti dirinya dianggap sebagai angin segar yang dapat meningkatkan kesadaran publik akan keberadaan dan pentingnya museum sebagai benteng pertahanan budaya. Ini membuktikan bahwa museum bukan lagi tempat yang kaku dan kuno, melainkan ruang edukasi yang dinamis dan terbuka bagi siapa saja.


Melalui pengalaman ini, Vita Alvia berharap agar peninggalan-peninggalan Kerajaan Blambangan dapat terus terjaga dan diapresiasi oleh seluruh lapisan masyarakat. Ia mengajak para pengikutnya untuk tidak melupakan akar sejarah dan terus bangga dengan kekayaan budaya yang dimiliki Banyuwangi. Kunjungan singkat di bulan Suro ini tak hanya memperkaya wawasan pribadinya, tetapi juga menyebarkan semangat cinta budaya kepada khalayak yang lebih luas. (*)