Kecamatan Muncar Gelar Musrenbang, Anak Putus Sekolah Sampai Stanting Jadi PR kita Kedepan

20230221_213218.jpg Digelar dihalaman kantor kecamatan Muncar, (FOTO: Edy/bwi24jam.co.id)

BWI24JAM,BANYUWANGI. - Kecamatan Muncar menggelar musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) membahas Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2023, Senin 20 Februari 2023.

Untuk diketahui, Musrembang RPKD 2023 Kecamatan Muncar mengusung tema ‘Menguatkan Ketahanan Ekonomi Dengan Menjaga Stabilitas Sosial Dan Infrastruktur Terintegrasi Melalui Kolaborasi, Inovasi Dan Transformasi"

Musrenbang RKPD Kecamatan 2023 kali ini diadakan serentak seluruh Kabupaten Banyuwangi.

Sementara pelaksanaannya berpusat di Kecamatan Kabat, sedangkan beberapa Kecamatan yang jauh dilakukan dengan cara daring.

Dalam kesempatan ini Muncar menggelar Musrenbang RKPD secara daring.

Musrenbang merupakan forum musyawarah antar pemangku kepentingan untuk membahas dan menyepakati langkah-langkah penanganan program.

kegiatan prioritas yang tercantum dalam daftar usulan rencana kegiatan pembangunan Desa yang diintegrasikan dengan prioritas pembangunan daerah Kota dan 10 desa yang ada di wilayah Kecamatan Muncar.

Hadir dalam acara tersebut, Camat Muncar Ir. Trisetia Supriyanto S.Stp M.Si., Sekcam Muncar Khoiri S.Stp, M.Si, Kapolsek Muncar Kompol Imron S.H. M.H., Kapten Inf Sabar Wiyono Danramil 0825/17 Muncar, Intel Kodim 0825 Sugeng Hadinoto, Kepala KUA Muncar, seluruh Kades Se kecamatan Muncar, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, delegasi desa, organisasi perempuan serta 100 tamu undangan.

Sebelum acara inti nantinya dengan Bupati Banyuwangi, Musrenbang RPKDP 2023.

Kecamatan diawali dengan sambutan dari Anggota DPRD Kabupaten Banyuwangi Fraksi Partai PDI Perjuangan komisi I, Bapak Irianto SH.

"Kami berharap yang paling utama adalah Program Penanggulangan Stunting, karena ini adalah program Pemerintah Daerah saat ini", kata Irianto

"Mari kita semua tuntaskan Program Penanggulangan Stunting Tahun 2023 di Kecamatan Muncar yang jumlahnya 90 itu.

Tahun ini dibikin program habis Stunting, kami berharap nantinya tiap-tiap Desa nanti membawa Stunting ke kecamatan. Insyaallah anggaran akan kami siapkan disamping ada sharing dari Kecamatan", tambah Irianto.

Saat ini pemerintah daerah sudah menganggarkan melalui APBD kita sebesar 7 milyar untuk penanggulangan Stunting.

Selanjutnya Irianto meminta kepada Camat Muncar, sebelum masuk bulan puasa agar diupayakan Stunting diadakan di Kecamatan Muncar, sehingga nanti bisa match dengan agenda dari DPRD Kabupaten Banyuwangi.

"Kami akan bantu sebagaimana kapasitas kami selaku anggota DPR terkait dengan bantuan-bantuan yang mengangkat visi anak-anak", lanjut Irianto.

Sementara itu Camat Muncar dalam sambutannya diacara Musrenbangcam mengatakan di Muncar sudah ada anggaran dari ABPD untuk 88 orang.

yaitu untuk program Ibu hamil risiko tinggi atau BUMILRISTI, dan Bayi bawah dua tahun yang stunting atau BADUTA Stunting.

"Setiap hari mereka dikirim makanan bergizi berupa daging, ikan segar dan sayuran melalui Tim Pendamping Keluarga (TPK) dalam program Pemberian Makanan Tambahan (PMT).

Ini kita berikan selama 1 tahun" terang Trisetia Supriyanto.

Masih Camat Muncar, sedangkan Stunting di luar Baduta kita bantu dari belanja ASN.

Jadi setiap bulan dan tiap tanggal cantik kita belanja untuk anak-anak stunting, Alhamdulillah bulan Januari Februari semua sudah terdistribusi oleh teman-teman Desa dan Puskesmas, lanjutnya

"Masih ada lagi program lainnya, yaitu Sekolah asuh Stunting, program ini sudah berjalan, setiap sekolah nantinya punya anak asuh Stunting", tambah Tri Setia.

"Kami bertekad bekerja bersama dan bergerak bersama-sama tokoh masyarakat, teman-teman ASN, Kepala Desa, ibu-ibu PKK dan Kepala Puskesmas agar angka Stunting di Kecamatan Muncar dapat diturun segera dalam tahun ini", lanjut Camat Muncar.

Sementara itu sambutan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani melalui daring dari Kantor Kecamatan Kabat menyoroti masalah anak putus sekolah yang menjadi prioritas untuk di selesaikan.


Di Kabupaten Banyuwangi ada sekitar 4.834 anak putus sekolah di tahun 2022, ini menjadi evaluasi bagi kita semua.

"Tiga kecamatan tertinggi yaitu nih yang warna merah merah nih Bapak Ibu, yang pertama adalah Kecamatan Muncar, memilik 459 anak, yang kedua Kecamatan Genteng 408 anak.

Selanjutnya Kecamatan Wongsorejo ada 372 anak lalu Kalibaru 264 anak, maka bapak ibu sekalian mari kita terus berperan aktif dalam penanganan anak putus sekolah, tidak boleh lagi ada anak putus sekolah di Banyuwangi.

perlu kepedulian pada lingkungan sekitar, segera laporkan dan segera di motivasi dan didaftarkan agar mereka mau sekolah lagi", terang ipuk.

Masalah paling krusial lain yang menjadi sorotan Bupati Banyuwangi adalah saat ini Banyuwangi sedang dalam kondisi darurat kekerasan anak.

Fakta dilapangan kekerasan pada anak ini dilakukan oleh orang terdekat, baik oleh orangtua kandung nya, kakeknya, pamannya tetangga nya bahkan guru ngajinya.

Hal ini harus kita waspadai, perlu kerjasama, pengawasan bersama agar kasus-kasus ini tidak terulang lagi, pungkas Ipuk.

Acara berjalan lancar hingga selesai kemudian dilanjutkan dengan ramah tamah dan makan siang bersama.