Menteri Perindustrian Lepas Ekspor Ikan Kaleng dari Banyuwangi ke Jerman, Libya, dan Afrika

20231019_163252.jpg Simbolik, Menteri Perindustrian, Wakil Bupati Banyuwangi, dan Pihak Pasific Harvest Group Pecah Kendi Tanda Pelepasan Ekspor (Foto: Edy/bwi24jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Hari Kamis yang cerah menjadi saksi pelepasan ekspor ikan kaleng dari Indonesia ke Jerman, Libya, dan Afrika yang dilakukan oleh Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita, di Harvest Pasific Group, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, pada Kamis (19/10/2023). 


Momen ini disaksikan oleh banyak pihak, termasuk Wakil Bupati Banyuwangi, H. Sugirah, Direktur Jenderal Industri Agro Putu Juli Ardika, Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Reni Yanita, Direktur Jenderal Ketahanan Pangan Achmad Sigit Dwiwahjono dan beberapa staf kementerian Perindustrian RI.


Mereka disambut dengan antusias oleh pimpinan Pasific Harvest Group, Aminoto dan jajaran manajemen dan karyawan perusahaan, Forpimda Banyuwangi dan Forpimka Muncar, serta Tampak pula hadir tokoh masyarakat Banyuwangi Handoko dan Bacaleg DPRD Kabupaten Corrie Annisa.


Dalam sambutannya, Pasific Harvest Grup melalui perwakilannya Anang Kurniawan memaparkan kemajuan yang dicapai Pasific Harvest Grup sebagai perusahaan di Kabupaten Banyuwangi yang mengelola hasil perikanan telah mengalami peningkatan, baik pada jumlah nilai ekspor produk maupun inovasi pengembangan bisnis perusahaan di tahun 2023.


Ia mengatakan jumlah ekspor sarden Asahi rata-rata perbulan saat ini 80 kontainer ikan sarden dan tuna kemasan kaleng dan menghasilkan nilai devisa 8 juta USD per bulannya.


Perusahaannya akan terus meningkatkan pertumbuhan ekspor, tambah Anang Kurniawan, permintaan yang tinggi dari pasar dan jaminan ketersediaan bahan baku menjadi keyakinan perusahaan 


"Dan ini bukan lah final namun, kami yakin bisa meningkatkan devisa bagi Indonesia hingga 10 - 15 juta USD per bulan nya," kata Anang.


Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita, menyampaikan apresiasinya terhadap pencapaian luar biasa Pasific Harvest Group dalam ekspor ikan kaleng ke Eropa dan Afrika. Menurutnya untuk menembus pasar internasional, seperti halnya ke Jerman bukan hal yang mudah, perusahaan harus memiliki kualitas produk yang tinggi sesuai standar eropa.


Dia berharap dengan pengelolaan ikan tuna dan sarden sebesar 200 ton per hari oleh 5000 karyawan, perusahaan Pasific Harvest akan terus dapat meningkatkan performa mereka sejalan dengan upaya pemerintah untuk membantu dukungan dalam ketersediaan bahan baku utama yaitu ikan dan bahan baku kemasan kaleng yang masih diimpor.


"Kita akan segera mendorong industri kaleng nasional agar memenuhi standar kualitas yang dibutuhkan oleh pabrik-pabrik khususnya industri pengalengan," kata Agus Gumiwang. 


Sementara itu Komisaris Pasific Harvest, Aminoto, optimis dapat meningkatkan kapasitas produksi nya asal ada dukungan dari pemerintah untuk bahan bakunya.


"Hari ini kita ekspor ke Jerman, Libya dan Afrika dengan nilai total transaksi 20 milyar, atau 40-50 milyar per bulan," ungkap Aminoto. 


Acara pelepasan ekspor ini diwarnai dengan pengecekan dan pemasangan segel pada pintu kontainer yang berisi ikan kaleng siap ekspor. Saat truk-truk bersiap untuk berangkat menuju pelabuhan, upacara tradisional pecah kendi dilakukan sebagai simbol keberhasilan dimulainya proses perjalanan ekspor.


Pelepasan ekspor ikan kaleng ini tidak hanya menjadi prestasi besar bagi Pasific Harvest Group yang ada di Muncar, Banyuwangi, akan tetapi juga mengukuhkan posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam perdagangan ikan kaleng global, yang kualitasnya semakin diakui oleh pasar internasional. (*)