
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Pria diduga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) mengamuk dan menenteng senjata sajam keliling Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi. Aksi pria berinisial AP (55) itu bikin warga setempat bergidik ketakutan.
Diduga kejiwaan AP kambuh lalu mangkat dari rumah mertuanya di Desa Tamanagung, Kecamatan Cluring, Kamis (02/12) kemarin. Lalu tersiar kabar jika AP balik ke kampung halaman di Desa Yosomulyo lalu menenteng sajam berupa kapak.
"Secara administrasi yang bersangkutan tercatat sebagai warga Tamanagung, Cluring. Setelah mendapat kabar adanya ODGJ mengamuk dan membawa sajam kami bergegas mencari AP," kata Bhabinkamtibmas Desa Yosomulyo, Aipda Tito Kurniawan.
Polisi, TNI, Satpol PP, dan aparatur pemerintahan menyisir jalan kampung yang dilalui AP. Ia mendadak jadi target pencarian orang.
Upaya penyisiran itu tak membuahkan hasil. Jejak AP tak terendus petugas.
Sampai diperoleh informasi bahwa AP bergerak menuju rumahnya yang ada di pinggir jalan alternatif Kecamatan Genteng-Gambiran. Disitu terlihat AP sudah mengacak-acak ruang tamu.
Tito bersama petugas lain ekstra hati-hati saat mengamankan AP. Proses pengamanan pun sempat berjalan alot. Sehingga pihaknya menghadirkan mertua AP agar lebih mudah menenangkan kejiwaannya.
"Secara mertua yang bersangkutan sudah hafal dan mengenalnya baik. Lumayan alot dan butuh kehati-hatian agar tidak membahayakan AP maupun petugas," ungkapnya.
AP pun sepenuhnya bisa ditenangkan pada Kamis Sore. Ia pun dibonceng mertuanya menggunakan motor. Sedangkan sajam yang sempat ditenteng AP diamankan petugas Satpol PP.
Tito bersama pemerintah desa berupaya mencarikan solusi terbaik agar AP tak kembali melakukan aksi yang bisa dibilang mirip teror. Salah satunya alternatif membawanya ke fasilitas kesehatan di Puskesmas Licin.
"Masih kami koordinasikan dengan pihak keluarga juga untuk membawa yang bersangkutan ke Puskesmas Licin," katanya.
Sempat terdengar selentingan bahwa ada yang terluka akibat sabetan Sajam yang ditenteng AP. Namun, lanjut Tito, beluk ada informasi adanya korban diakibatkan tindakan AP.
"Sejauh ini belum ada warga yang melapor," tandasnya. (ep)