
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Perang sarung melibatkan antar remaja kampung meletus di Desa Kalibaruwetan, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi. Remaja yang terlibat perang sarung kocar-kacir saat petugas mendatangi TKP di dekat tempat pemakaman umum (TPU) Dusun Kacangan, Senin (03/03/2025).
Ada delapan remaja yang berhasil diamankan petugas. Selain kedelapan remaja itu, polisi turut mengamankan sejumlah sarung yang digunakan tarung serta sejumlah sepeda motor.
"Ada delapan remaja yang kami amankan. Sarung dan motor yang digunakan juga kami amankan," ujar Kapolsek Kalibaru AKP Achmad Junaidi.
Kedelapan remaja itu diantaranya, MJ (17), FI (18), AD (18), DL (18), YW (17), MD (16), AF (17) dan YF (18). Kedelapan remaja asal Kecamatan Kalibaru itu diamankan ketika hendak tarung sarung sekitar pukul 00.30 WIB.
Sebelum meletup, polisi sudah mengendus adanya aktivis remaja yang melakukan perang sarung di wilayah Kalibaru. Itu berdasar isi percakapan di grup WhatsApp milik salah satu pelaku yang diamankan.
"Salah satu terduga pelaku diajak temannya peang sarung melalui grup WhatsApp. Perang sarung itu melibatkan remaja usia sekolah yang beralamat di Desa Kalibaruwetan," jelas Junaidi.
Informasi adanya perang sarung itu diperkuat oleh laporan warga di dekat TPU Dusun Kacangan. Tim lalu bergerak ke TKP dan mendapati adanya keributan menggunakan sarung.
"Berdasarkan informasi tersebut kami bersama anggota mendatangi TKP dan mendapati adanya keributan antar sesama remaja menggunakakan sarung. Disitu langsung kami bubarkan dan mengamankan sejumlah terduga pelaku," imbuh Junaidi.
Selain kedelapan remaja itu, lanjut Junaidi, pihaknya turut mengamankan 4 helai kain sarung, telepon genggam serta sepeda motor.
"Ada 4 helai sarung, 4 buah hp, dan 6 unit sepeda motor. Namun mereka tidak kami tahan dan kami lakukan pembinaan," ucapnya.
Kedelapan remaja itu menyesali perbuatannya dan berjanji tak akan mengulang. Orang tua mereka turut dihadirkan saat kedelapan remaja itu menyatakan penyesalannya melalui surat penyataan.
Junaidi mengimbau agar remaja lain tak melakukan perang sarung yang acap kali dilakukan saat bulan Ramadan. Pihaknya akan gencar melakukan patroli menekan kenakalan remaja dari tindak tanduk perang sarung tersebut.
"Pastinya akan kami gencarkan patroli untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama bulan suci Ramadan," tutupnya. (ep)