Pertashop di Banyuwangi Alami Penurunan Penjualan Imbas Skandal BBM Oplosan

salah_satu_pertashop_di_bwi2025b.jpg Salah Satu Pertashop di Kabupaten Banyuwangi (Foto: Istimewa/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Pertashop Banyuwangi mengalami penurunan drastis setelah kasus dugaan pengoplosan Pertamax terbongkar oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) RI.


Sejumlah pengusaha Pertashop mengaku omzet mereka turun signifikan, bahkan ada yang mencapai 60 persen.


Hal itu diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum DPP Himpunan Pertashop Merah Putih Indonesia (HPMPI), Ahmad Nur Alchaffaf.


"Ada pengaruhnya ke penjualan, ada yang turun 40 persen bahkan sampai 60 persen," kata Alchaffaf kepada BWI24Jam, Rabu (19/03/2025)


Menurut Alchaffaf, penurunan penjualan BBM ini bisa mengancam keberlangsungan usaha Pertashop, terutama karena Pertamax menjadi produk utama yang menopang operasional Pertashop. 


Namun, ia juga menambahkan bahwa dampak penurunan tidak terjadi merata di seluruh Pertashop di Banyuwangi.


“Cuman gak semua turun penjualan, bagi Pertashop yang lokasinya strategis masih lumayan bagus,” tambahnya.


Untuk Pertashop miliknya sendiri, Alchaffaf mengaku mengalami penurunan penjualan sekitar 30 persen hingga pertengahan Maret 2025 ini.


Selain terdampak isu pengoplosan BBM oleh oknum Pertamina, ia juga menyoroti lambatnya proses perizinan pendirian Pertashop di Banyuwangi. 


Ia berharap Pemkab Banyuwangi bisa mempercepat penerbitan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) dan Sertifikat Laik Fungsi (SLF), agar usaha Pertashop dapat terus berkembang.


"Dalam kondisi seperti ini, kita butuh dukungan agar bisnis tetap berjalan. PR di Banyuwangi ini masih lambatnya penerbitan PBG dan SLF," pungkasnya. (rq)