Protes Warga Bansos Uang Tunai Wujud Beras, Begini Penjelasan Kadinsos PPKB Banyuwangi

ilustrasiuangtunai1.jpg Ilustrasi Uang Tunai

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Belakangan ini santer dibicarakan mengenai pembagian Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH) yang disoal warga di sejumlah desa di Kabupaten Banyuwangi.


Sebab, bantuan yang cair dalam bentuk uang tunai itu diduga oleh oknum petugas diarahkan membeli beras di tempat yang ditunjuk. Menurut warga yang protes beralasan bahwa beras kemasan tersebut harganya tak masuk akal dan rasanya kurang enak.


Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Banyuwangi, Henik Setyorini membenarkan temuan seperti yang diberitakan belakangan ini.


"Temuan seperti yang diberitakan memang ada dan semoga cukup di situ. Karena sebenarnya regulasinya sudah jelas," kata Henik saat dikonfirmasi BWI24Jam, Kamis (6/4/2023).


Ia menerangkan bahwa regulasi terbaru berdasarkan Petunjuk Teknis (Juknis) Kementerian Sosial terkait penyaluran bansos BPNT sekarang dalam bentuk uang tunai.


Untuk termin pertama di tahun 2023 (Januari - Maret). Para penerima bansos sembako, akan menerima uang tunai sebesar Rp 600.000 yang disalurkan melalui kantor Pos Indonesia. Dengan rincian per bulan Rp 200.000.


"BPNT itu dulu memang pernah dalam bentuk sembako, disediakan e-warong, sekarang tunai, jadi memang beda," terangnya.


Seperti dilansir dari Antara, Kementerian Sosial menegaskan tidak lagi menggunakan e-warong untuk menyalurkan bantuan sosial sembako/BPNT. Hal ini bermaksud memberikan keluasaan bagi penerimanya, bisa belanja di mana saja.


Kemensos RI juga berpedoman pada Surat Rekomendasi dari Komisi VIII DPR-RI, karena maraknya penyimpangan-penyimpangan saat penyaluran BPNT. Sehingga telah disepakati bahwa penyalurannya berbentuk uang tunai.


"(dulu) e-warong itu memang sudah ditunjuk oleh bank Himbara, kalau kita BTN. Jadi harus di e-warong itu belanjanya dengan cara menggesek kartu. Kalau sekarang tunai langsung dari PT Pos Indonesia," tegas Henik. 


Dilaporkan, sebanyak 72 ribu dari 125 ribu orang warga Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur yang tercatat sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bantuan sosial sembako maupun Program Keluarga Harapan (PKH) telah menerima bantuan dari Kementerian Sosial. (rq)