
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Berdasarkan imbauan Pengurus Provinsi Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jawa Timur bahwasannya seluruh perguruan pencak silat yang ada di wilayah Jawa Timur yang memiliki tugu diimbau agar segera menertibkan atau membongkar.
Kebijakan tersebut disepakati setelah mengadakan rapat koordinasi di Mapolda Jatim bersama pimpinan daerah Jawa Timur termasuk Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Jatim.
Untuk menindaklanjuti hal itu, di Banyuwangi telah diadakan rakor yang dihadiri oleh ketua atau perwakilan seluruh perguruan pencak silat se-Banyuwangi pada Kamis (13/7/2023) kemarin.
Menyikapi imbauan tersebut, salah satu perguruan pencak silat Pagar Nusa melalui Humas Media dan Publikasi PC Pagar Nusa Banyuwangi Rizki Alfian Restiawan mengatakan siap melakukan pembongkaran apabila sudah menjadi kesepakatan seluruh pihak termasuk Nahdlatul Ulama.
"Jika itu memang sudah menjadi kesepakatan bersama seluruh pihak terkait, termasuk para ulama NU kami siap tanpa pikir panjang," kata Rizki, Jumat (14/7/2023) kepada BWI24Jam.
Ia menambahkan, terkait surat dari Bakesbangpol Jatim soal pembongkaran tugu perguruan silat, PC Pagarnusa Banyuwangi sudah menerima dan membaca surat tersebut.
"Terlebih menyangkut kepentingan ketertiban, keamanan dan kenyamanan masyarakat kami siap melakukannya," jelasnya.
Pada dasarnya, lanjut Rizki, pihaknya sepakat mengikuti aturan dari pemerintah tersebut, karena Pagar Nusa termasuk perguruan pencak silat naungan IPSI.
"Namun sebagai santri kami juga manut dawuh dari para ulama, terkhusus dari PCNU Banyuwangi," imbuhnya.
Mengingat, Pagar Nusa merupakan salah satu badan otonom (Banom) dari Nahdlatul Ulama dan Pagarnusa tidak bisa dilepaskan dari NU.
Seperti diketahui sebelumnya, kebijakan itu berdasarkan surat dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Jatim bernomor 300/5984/209.5/2023.
Dalam surat yang diterbitkan pada 26 Juni 2023 tersebut, mengimbau seluruh tugu perguruan-organisasi pencak silat untuk ditertibkan atau dibongkar secara mandiri oleh masing-masing pengurus perguruan silat paling lambat di pertengahan bulan Agustus mendatang.
Keberadaan tugu perguruan pencak silat dinilai menjadi salah satu penyebab dan pemicu konflik, sebab acap kali dianggap mencitrakan salah satu perguruan sebagai penguasa wilayah tertentu.
Tugu pesilat tersebut berada di fasilitas umum, perempatan jalan, batas desa, maupun di pinggir jalan wilayah Jawa Timur. (rq)