
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Ada tiga orang terduga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) masuk dalam radar pengawasan di Kecamatan Gambiran, Banyuwangi. Tak terkecuali pria bernama Slamet, terduga ODGJ yang sempat mengamuk dan menenteng senjata tajam di Dusun Gembolo, Desa Purwodadi, Rabu (07/05/2025).
Itu diungkapkan staf Trantibum Kecamatan Gambiran Itnur Sugiyanto. Ia menyebut tiga terduga ODGJ itu dalam pengawasan dan dipantau ketat.
Monitoring dilakukan bersama stakeholder, baik pemerintah desa maupun melibatkan pihak puskesmas. Setiap triwulan sekali ketiganya diberikan suntikan penenang agar tak kambuh.
"Rutin tiap tiga bulan sekali dilakukan penyuntikan obat penenang. Monitoring terus dilakukan terhadap ketiga ODGJ ini," terang Itnur, Kamis (08/05/2025).
Selain monitoring, lanjut dia, pihaknya juga memantau pergerakan ketiga terduga ODGJ itu. Dibantu dengan perangkat desa dari tingkatan RT, RW, sampai dusun.
Turut dilakukan pendampingan apabila ketiganya tak memiliki asupan makanan cukup. Yang dananya berasal dari swadaya masyarakat.
"Terutama Slamet yang sudah tidak memiliki orang tua. Itu kami pantau terus," tambahnya.
Menyinggung kambuhnya Slamet, Itnur menduga lantaran tak punya rokok. Sebab itu dirinya mengamuk dan menenteng senjata tajam sambil meminta-minta rokok.
"Kalau gak punya rokok dan uang pastinya kambuh dia," katanya.
Itnur menambahkan Slamet sejatinya sempat merasakan perawatan di tempat rehabilitasi yang ada di Kabupaten Pasuruan. Setelah dirasa sembuh, Slamet dikembalikan ke kampung halaman.
"Dia (Slamet) pernah menjalani perawatan di Licin dan sekali di pusat rehabilitasi sosial yang ada di Pasuruan," tegasnya.
Aksi yang dilakukan Slamet sempat viral di media sosial. Dalam video yang beredar tampak masuk ke rumah salah satu warga. Dia menenteng sabit sambil mengoceh.
Warga yang merasa terganggu dengan ulahnya kemudian melaporkan ke perangkat desa setempat. Warga yang merasa terganggu dengan ulahnya kemudian melaporkan ke perangkat desa setempat.
"Saya sempat menghindar lari karena dia (Slamet) membawa sabit," kata Sugiyanto, pemilik rumah yang didatangi Slamet.
Meski begitu aksi menenteng sajam yang heboh itu tak sampai melukai warga. Slamet berhasil ditenangkan setelah diberikan suntikan penenang oleh petugas puskesmas. (ep)