Polisi Mengatur Lalu Lintas di Jalan Raya Jember-Banyuwangi, Kec. Kabat (Foto: Wafa/BWI24Jam)
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi – Arus lalu lintas di Jalan Raya Jember–Banyuwangi mengalami kemacetan cukup parah akibat kecelakaan tunggal sebuah truk towing bermuatan alat berat tambang emas diduga dari PT Bumi Suksesindo (PT BSI)
Antrean kendaraan mengular hingga ratusan meter dari dua arah di Jembatan Sasak Tambong, Kecamatan Kabat, Banyuwangi, Selasa (16/12/2025
Kecelakaan terjadi setelah truk towing tersebut terperosok ke dalam saluran air, sehingga tak bisa bergerak dan menghambat badan jala
Kapolsek Kabat AKP Kusmin mengatakan kecelakaan terjadi sekitar pukul 04.00 WIB. Truk terperosok diduga karena sopir terlalu ke kanan saat mengambil halua
“Truk yang mengangkut alat berat dumping tambang emas itu terperosok ke parit setelah pengemudi terlalu ke kanan,” ujar Kusmi
Beruntung, insiden tersebut tidak menimbulkan korban jiwa maupun melibatkan kendaraan lai
“Saat kejadian masih subuh dan tidak ada kendaraan lain yang terlibat kecelakaan lalu lintas,” imbuhny
Meski demikian, kecelakaan itu berdampak signifikan terhadap arus lalu lintas. Kendaraan dari dua arah yang melintas di Jembatan Sasak Tambong harus memperlambat laju sehingga terjadi penumpuka
“Kami lakukan pengaturan arus lalu lintas sistem buka tutup, apalagi ini jam padat berangkat kerja, sehingga arus cukup tersendat,” jelas Kusmi
Untuk proses evakuasi, polisi menyebut membutuhkan waktu cukup lama. Muatan alat berat harus diturunkan terlebih dahulu sebelum truk dapat ditarik keluar dari pari
“Muatannya diturunkan dulu, setelah itu baru dilakukan penarikan kendaraan,” terangny
Hingga siang hari, arus lalu lintas di jalan nasional Jembatan Sasak Tambong masih diberlakukan sistem buka tutup. Truk towing tersebut diketahui melaju dari arah selatan, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi.
Sementara itu, Kasat Lantas Polresta Banyuwangi Kompol Elang Prasetyo mengatakan, pihaknya menerima laporan kejadian truk terguling sejak pagi hari dan langsung menerjunkan personel ke lokasi untuk melakukan penanganan.
“Tadi pagi kami menerima laporan sekitar pukul 08.00 sampai 09.00 WIB adanya truk pengangkut alat berat yang terguling di Jalan Kedayunan,” ujar Elang.
Menurutnya, proses evakuasi tidak bisa dilakukan secara langsung karena muatan truk berupa alat berat harus diturunkan terlebih dahulu sebelum kendaraan dievakuasi.
“Evakuasinya harus diturunkan dulu alat beratnya untuk dipindahkan ke kendaraan lain. Setelah itu baru truk bisa dievakuasi,” jelasnya.
Terkait penyebab kecelakaan, Elang menegaskan hingga saat ini pihak kepolisian masih melakukan identifikasi dan belum dapat menyimpulkan penyebab pasti insiden tersebut.
“Dugaan atau penyebab kecelakaan masih kami identifikasi dan belum bisa disimpulkan,” katanya.
Ia juga memastikan bahwa kepolisian belum dapat memastikan kepemilikan kendaraan tersebut, apakah milik PT Bumi Suksesindo (BSI) atau bukan.
“Sejauh ini belum bisa disimpulkan apakah kendaraan itu milik PT BSI atau belum,” tambahnya.
Untuk mengurai kemacetan, petugas melakukan rekayasa lalu lintas dengan sistem buka tutup arus di lokasi kejadian. Sekitar 10 hingga 15 personel diterjunkan guna mengatur lalu lintas di lapangan.
“Sempat terjadi kemacetan dari arah selatan hampir 1,5 kilometer. Kami lakukan buka tutup arus untuk mengurai kepadatan,” ungkap Elang.
Saat ini, lanjut Elang, kondisi lalu lintas mulai kembali lancar meski masih sedikit tersendat di sekitar lokasi kejadian.
“Sejauh ini arus lalu lintas sudah lancar meskipun masih sedikit tersendat,” katanya.
Pihak kepolisian menargetkan proses evakuasi dapat selesai secepatnya, mengingat jalur tersebut merupakan akses utama dengan mobilitas tinggi, terutama pada sore hari saat jam pulang kerja.
“Kami upayakan sore hari kendaraan sudah bisa dievakuasi karena arus lalu lintas cukup padat, terutama pekerja yang pulang dari maupun menuju area tambang,” pungkasnya. (ep)

