Viral Dua TKI Asal Banyuwangi Mengaku Disiksa Bos, P4MI Sampaikan ke KBRI Myanmar

20230524_161323.jpg Dua PMI Asal Banyuwangi di Perbatasan Myanmar yang Mengaku Disiksa Bosnya

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Dua orang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) atau istilah barunya Pekerja Migran Indonesia (PMI) mengaku disiksa oleh bosnya. Pengakuan itu ditampilkan dalam dua video yang kini viral di media sosial TikTok, Rabu (24/5/2023). 


Video yang diunggah akun TikTok @andre_aries itu juga terdapat sejumlah PMI yang menyampaikan bahwa para pekerja luar negeri itu mengalami penyiksaan oleh majikan.


Dua diantaranya, pekerja berjenis kelamin pria asal Kabupaten Banyuwangi yang mengatakan bernama Muhammad Ruhiyat dan Ahmad Subiantoro. 


Mereka mengaku ditipu oleh agensi yang membawa mereka. Dijanjikan mendapat tempat kerja yang enak di Thailand. Tapi kenyataannya berbeda, mereka justru ditempatkan di Perbatasan Myanmar. 


Lelaki yang terlihat berusia sekitar 20an tahun itu meminta tolong kepada Presiden Joko Widodo. Lantaran ia disiksa secara tidak menusiawi dan diintimidasi. 


"Saya meminta tolong kepada Presiden Jokowi yang terhormat. Saya di sini disiksa secara tidak menusiawi dan diintimidasi. Tolong saya pak supaya segera dipulangkan," ucap Ahmad Subiantoro dengan wajah nestapa. 


Merespon video viral tersebut, Koordinator Pos Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P4MI) Banyuwangi, Fery Merianto, mengatakan telah menerima informasi tersebut. Ia juga mengetahuinya dari media sosial. 


Menurut hasil penelusuran, PMI tersebut ternyata bekerja di perbatasan Myanmar. Profesi yang dijalankannya masih belum diketahui pasti oleh P4MI. 


"Kami sudah tindaklanjut dan kami sudah menyampaikan ke KBRI Myanmar," kata Fery. 


P4MI Banyuwangi belum bisa mengungkapkan alamat keduanya yang berada di Kabupaten Banyuwangi. Seperti data desa, kecamatan atau domisilinya maupun data keluarga belum terungkap. 


"Infonya masih dari TikTok dan media sosial saja. Sementara dari Dinas Tenaga Kerja juga masih belum mendapat data alamat dan keluarga," pungkasnya. (*)