
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Wisata Pantai Pulau Merah, Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi mulai merias diri jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025. Salah satunya bersih-bersih sampah kiriman dari laut yang jumlahnya sangat banyak.
Bersih-bersih sampah kiriman angin barat itu dilaksanakan sejak Selasa (17/12/2024) sampai dengan Kamis (19/12/2024). Giat itu dilaksanakan pengelola wisata yang tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pantai Pulau Merah, pedagang dan warga setempat.
"Bersih-bersih sampah kiriman ini kita canangkan sejak hari Selasa berlanjut Rabu hingga hari Kamis. Ada sekitar 50 orang yang terdiri dari anggota Pokdarwis yang digerakkan dibantu pedagang serta warga seputaran pantai," kata Sekretaris Pokmas Pulau Merah, Ali Mabrur, Jumat (20/12/2024).
Menurut Mabrur, sampah kiriman itu terus menerus datang meski dibersihkan setiap harinya. Jika dihitung ada sekitar 4 sampai 5 truk yang dikumpulkan dari bibir pantai.
Sampah itu kata dia, didominasi oleh ranting dan dahan pohon. Sampah botol dan plastik juga masih ada akan tetapi tak sebanyak ranting dan dahan pohon.
"Paling banyak sampah ranting dan dahan pohon. Selebihnya berupa sampah plastik dan botol," kata dia.
Mabrur menambahkan, proses pembersihan sampah dilakukan menggunakan peralatan manual alias seadanya. Sampah-sampah itu meski dibersihkan akan muncul lagi keesokan harinya.
Oleh karena itu, pihaknya gencar menggerakkan komponen yang ada untuk terus membersihkan sampah. Agar saat libur Nataru tiba pantai dalam kondisi bersih dan siap menjamu wisatawan.
"Maka dari itu setiap hari dilakukan pembersihan. Ini besok kita sambung lagi sampai libur Natal tiba. Setela Natal usai kami sambung lagi bersih-bersih sampai libur tahun baru," sambung Mabrur.
Mabrur menyebut banyak sampah yang terus berdatangan ini disebabkan letak demografis pantai yang ada di teluk. Di titik ini kemudian arus laut dari barat bermuara.
Ditambah lagi adanya angin barat daya berhembus ke pantai Pulau merah. Angin itu kemudian membawa arus yang sekaligus membawa material sampah dari barat.
Tak sedikit Mabrur dan kawan-kawan menemukan samph bertuliskan Jember terbawa ke Pulau Merah.
"Posisi Pulau merah berada di teluk jadi ini tempat minggirnya sampah. Pernah kami temukan sampah berupa topi bekas dari bertuliskan TK dari Jember. Memang ini sampah-sampah dari barat," terangnya.
Tak hanya bersih-bersih sampah, Mabrur dkk memasang juga melakukan pemasangan larangan berenang di sejumlah titik. Persiapan itu dilakukan agar tidak ada lagi wisatawan yang nekat mandi di areal larangan berenang
"Selain sampah kami juga melakukan pembenahan dan pemasangan plang larangan berenang," kata dia.
Pantai Pulau Merah menawarkan panorama alam yang luar biasa, dengan pemandangan yang begitu memesona seakan menghadirkan surga yang tersembunyi di dunia nyata dan siap memanjakan setiap mata yang memandang. Lebih-lebih bagi wisatawan baik domestik maupun mancanegara menghabiskan libur Nataru.
Tak diragukan lagi jika Pantai Pulau Merah memiliki sejuta pesona yang memikat, mulai dari hamparan pasir putih, deburan ombak pantai selatan, hingga sepoi angin yang menyegarkan di antara pepohonan khas pantai.