
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Banjir menghancurkan tiga jembatan penghubung ke Kampung Mbaung, Dusun Sumberurip, Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung, Banyuwangi, Minggu (15/12/2024) kemarin. Banjir turut mengisolasi penduduk Kampung Mbaung.
Dua jembatan yang hancur menghubungkan langsung ke Kampung Mbaung, yakni jembatan Kalikidul dan Kalicawang. Sedangkan satu jembatan lagi menghubungkan ke kampung petak 25.
Ketiga jembatan itu melintasi Sungai Kalilele yang membelah Kampung Mbaung dengan kampung lain di Dusun Sumberurip. Kalilele meluap setelah diguyur hujan intensitas tinggi. Banjir turut membawa material lumpur dan kayu.
Kepala Dusun Sumberurip Susanto mengatakan ketiga jembatan yang rusak itu dibangun atas dana swadaya masyarakat. Material bahan yang digunakan berupa kay dan luluh lantak diterjang banjir Sabtu (14/12/2024) siang kemarin.
"Ketiga jembatan itu semuanya hancur sehingga akses menuju Mbaung terputus," ujarnya, Minggu (15/12/2024).
Susanto menambahkan, putusnya jembatan turut mengisolasi 160 kepala keluarga (KK) di Kampung Mbaung. Jika ditotal sebanyak 300 jiwa.
Ditambah 30 jiwa yang mendiami Kampung Petak 25 juga terisolasi. Mereka terisolasi akibat jebolnya jembatan kayu yang namanya diambil dari nama kampung tersebut.
"Total ada hampir 400an warga yang terisolasi dari dua kampung itu. Sejauh ini akses masuk ke kampung tersebut melintasi tiga jembatan itu," tambahnya.
Tiga jembatan itu koneksi penting bagi warga Kampung Mbaung dan Petak 25 meski terbuat dari kayu dan hanya bisa dilintasi kendaraan roda dua maupun pejalan kaki. Sedangkan roda hanya bisa melintasi tengah Kalilele dengan catatan tidak banjir.
Minggu pagi masih dilakukan upaya perbaikan kembali terhadap tiga jembatan rusak itu oleh masyarakat dengan pemerintah desa setempat. Prosesnya pun masih berjalan dan masih berharap cuaca mendukung.
Sementara itu warga bisa lalu lalang melintasi Kalilele yang mulai surut dengan berjalan kaki. Sedangkan motor dipikul bagi warga yang melintas pakai kendaraan roda dua.
"Motor dipikul dengan bantuan warga lain. Ada yang bisa pakai motor tapi hampir seperempat bodi kendaraan tertutup aliran air sungai," tutup Susanto. (ep)