
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Sejumlah warga di Dusun Truko, Desa Karangsari, Kecamatan Sempu melakukan aksi tanam pisang bentuk protes akan jalan rusak. Aksi warga lalu diredam oleh anggota dewan yang turun menemui warga, Selasa (06/05/2025).
Penanaman jalan dilakukan di jalan alternatif penyambung Kecamatan Sempu dan Srono itu. Kerusakan jalan membentang sepanjang hampir 1 kilometer.
Aksi tanam pisang sejauh 550 meter pun dilakukan sebagai bentuk protes. Lantaran sejak tahun 2006 jalur tersebut belum tersentuh bantuan dari pemerintah daerah.
"Ini murni aksi solidaritas masyarakat di Dusun Truko, Desa Karangsari karena sudah 19 tahun jalan ini tak kunjung diperbaiki," ujar Ketua RT 05 RW 02, Desa Karangsari, Kecamatan Sempu, Amin.
Kondisi jalan rusak, kata amin, cukup menyulitkan penggunaan jalan. Selain menimbulkan licin ketika hujan, tak sedikit pengguna jalan terjatuh akibat ban mengalami selip.
"Sudah sangat parah. Kalau hujan tiba jalan ini licin dan kerap pengguna jalan terjatuh akibat ban selip," ucapnya.
Ditambah lagi, lanjut dia, saat musim kemarau kondis jalan berdebu. Lontaran debu cukup mengganggu mobilitas warga sekitar.
Sehingga muncul aksi solidaritas damai melakukan tanam pisang. Karena menurutnya warga sudah bingung mau mengadu ke siapa ihwal kerusakan jalan penyambung nadi perekonomian tersebut.
"Karena sudah tak ditanggapi jadi muncul aksi ini," terangnya.
Pisang yang telah ditanam akhirnya dicabut usai kedatangan legislatif di lokasi. Mereka dijaga berdialog dan diberikan kepastian aspirasinya akan ditindaklanjuti.
"Saya mendengar adanya aksi tanam pisang. Setelah itu kami tiba dilokasi dan mengajak masyarakat untuk rembuk bareng mencari solusi atas permasalahan jalan ini," ucap Anggota DPRD Kabupaten Banyuwangi Fraksi PDI Perjuangan, Ahmad Masrohan.
Dalam aksi turun jalan ini, wakil rakyat mendapati kondisi infrastuktur jalan yang cukup memprihatinkan sepanjang kurang lebih 550 meter.
Terjun ke lapangan ini merupakan tindak lanjut dari aspirasi masyarakat. Setelah ditinjau, ternyata kondisinya memang sangat kurang layak. Banyak ditemukan lubang menganga yang cukup membahayakan pengguna. Maka tak heran, masyarakat setempat melakukan protes dengan menanam pisang ditengah jalan.
“Setelah kita tinjau, ternyata kondisi jalan memang sangat memprihatinkan. Aspirasi masyarakat akan kita perjuangkan,” tegasnya.
Menurut pria yang juga Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) tersebut infrastuktur jalan setempat sangat penting untuk diprioritaskan. Karena jalan di Dusun Truko, Desa Karangsari, merupakan akses vital perekonomian masyarakat. Termasuk jalur pendidikan dan perlintasan petani dalam mengangkut hasil panen.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada masyarakat telah memberikan masukan dan informasi terkait kondisi jalan disini, sehingga kami bisa langsung menindak lanjuti,” paparnya.
“Kami berharap kedepan masyarakat bisa terus melakukan hal serupa, karena sudah menjadi tanggung jawab pengabdian kami untuk selalu hadir dan memperjuangkan aspirasi masyarakat,” sambungnya.
Kepala Desa Karangsari, Kecamatan Sempu Agus Setiawan pihak ya turut berupaya mencari bantuan melalui pemerintah kabupaten.
"Pemdes juga berupaya dari jalur lain juga. Baik melalui reward PBB dan APBD kabupaten karen status jalan terus adalah jalan Kabupaten," kata dia.
Ia menambahkan pembenahan jalan Dusun Truko merupakan kewenangan pemerintah kabupaten. Mengingat jalan tersebut notabene masuk dalam ruang jalan yang menjadi kewenangan pemerintah kabupaten.
"Karena jalan kabupaten desa tidak memiliki wewenang. Jadi selama ini dana desa (DD) digunakan untuk pembangunan jalan desa, dusun dan gang," terangnya. (ep)