BWI24JAM.CO.ID, Banyumas - Di tengah ketinggian sekitar 400 meter dari permukaan laut, Desa Kemawi, Kecamatan Somagede, Banyumas, Jawa Tengah, menjadi saksi perubahan besar yang digerakkan oleh Rizki Dwi Rahmawan.
Rizki, seorang pemuda visioner yang berhasil memberdayakan para petani penderes kelapa di desanya. Lewat usaha gigihnya, Rizki kini menjadikan kegiatan “nderes” atau menyadap nira kelapa sebagai sektor industri yang lebih modern dan bernilai tinggi.
“Sudah saatnya gula Jawa naik kelas bersaing dengan produk komersil,” ujar Rizki.
Aktivitas nderes, yang biasa dilakukan dengan mengiris kulit bunga kelapa untuk mendapatkan air nira sebagai bahan dasar pembuatan gula merah, dulu hanya menghasilkan gula dengan bentuk bulat.
Namun, Rizki melihat potensi besar di balik produksi nira melimpah dari ribuan pohon kelapa yang tumbuh subur di kebun warga sekitar. Ia pun mengembangkan inovasi untuk mengubah gula merah tradisional menjadi gula kristal yang lebih mudah dikonsumsi dan memiliki daya saing tinggi.
Pada 2013, ia menggandeng sekitar 250 petani sebagai mitra pemasok, membentuk kelompok-kelompok penderes yang lebih solid dan memiliki daya tawar lebih tinggi. Kini, dengan dukungan CV Mekanira Nusantara yang ia dirikan, Rizki mengubah wajah industri gula di desanya.
Rizki juga bercita-cita menjadikan Desa Kemawi sebagai destinasi wisata tematis, di mana pengunjung dapat langsung melihat proses pembuatan gula tradisional sekaligus menikmati suasana pedesaan.
Lebih dari sekadar bisnis, Rizki meyakini bahwa pengembangan industri gula kristal lokal dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian desa, sekaligus memperkenalkan kearifan lokal kepada masyarakat luas.
Sebagai penerima penghargaan SATU Indonesia Awards tahun 2013, Rizki tidak hanya membawa kemajuan bagi desanya, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda di seluruh Indonesia. (rq)
Penulis: Miftahur Rizqi (Riqi)