Putra Daerah Banyuwangi Ini Penemu Mesin Susu Listrik, Susu Jadi Lebih Tahan Lama

hadi_apriliawan_astra2024.jpg Hadi Apriliawan, Penggagas Susu Listrik saat di Acara SATU Indonesia Awards 2024 (Foto: Dok. Hadi Apriliawan/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Berangkat dari keprihatinan terhadap para peternak di Desa Sragi, Banyuwangi, Hadi Apriliawan, seorang pemuda kelahiran Banyuwangi, berhasil menciptakan inovasi yang berdampak besar bagi industri peternakan susu lokal.


Melalui mesin pasteurisasi berbasis kejut listrik yang dinamainya Latte Electricity (LE), Hadi menciptakan solusi agar susu lebih tahan lama, sekaligus menjaga kualitasnya dari bakteri patogen yang bisa menyebabkan penyakit.


Hadi, yang kini tinggal di Kota Malang menyadari kebutuhan alat ini. Berasal dari keluarga peternak, ia kerap melihat sulitnya menjual susu yang cepat rusak, sehingga berdampak pada industri besar yang membeli dengan harga rendah. 


"Jadi peternak itu sangat tergantung dengan industri besar, kalau dijual di pabrik kan lebih murah, akhirnya saya diamanati orang tua untuk bisa membuat alat yang bisa membuat susu lebih tahan lama," kata Hadi, kepada BWI24Jam.


Momen itu menginspirasi Hadi untuk menciptakan mesin pasteurisasi. Melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) pada tahun 2007, ia mengembangkan teknologi pasteurisasi berbasis kejut listrik yang berbeda dari teknik pasteurisasi konvensional.


"Biasa susu akan bertahan 2-3 hari, setelah dengan mesin tersebut, memungkinkan bisa sampai 1-2 minggu, tergantung pengemasaannya," ujarnya, pada Minggu (03/11/2024).


Melalui CV Inovasiana Anak Negeri, Hadi membuat mesin LE menjadi dua jenis berdasarkan kapasitasnya, yakni kapasitas 20 liter dan kapasitas 1,2 ton. Mesin inovasi Hadi sudah diproduksi dan laku terjual puluhan unit.


"Puluhan unit terjual mesinnya, kalau yang beli itu dari berbagai kota di Indonesia dan pernah juga kirim ke Malaysia," ungkap pria lulusan Universitas Brawijaya, Malang tersebut.


Tidak hanya terbatas pada susu, Hadi terus mengembangkan teknologinya untuk produk turunan lain seperti keju, yoghurt, bahkan hingga jamu, semuanya bisa diproses dengan teknologi LE buatannya.


Meski Hadi Apriliawan kini tinggal di Malang, Jawa Timur, namun inovasinya patut menjadi inspirasi terutama bagi generasi muda di kota asalnya, Banyuwangi.


"Banyuwangi punya potensi sumber daya alam yang luar biasa, maka harus diimbangi dengan sentuhan teknologi dari pemuda-pemuda di Banyuwangi, harapannya pemuda Banyuwangi terus bergerak mengembangkan daerahnya dengan inovasi-inovasi teknologi," harapnya.


Dengan kehadiran alat LE membawa harapan baru bagi peternak. Pasalnya, dengan metode kejut listrik hasil susu perah bisa bertahan lebih lama serta kandungan protein dan gizi dalam susu segar hasil perahan peternak tetap terjaga.


Atas inovasinya tersebut, Hadi Apriliawan mendapat apresiasi dari Astra International pada tahun 2015 lewat ajang penghargaan SATU Indonesia Awards dalam kategori teknologi. (rq)



Oleh: Miftahur Rizqi (Riqi)