Dorong Stok Pangan, Pupuk Indonesia dan Petrokimia Gresik Gelar Gebyar Diskon Pupuk di Banyuwangi

20240204_100715.jpg Gebyar Diskon Pupuk Nonsubsidi 2024 di Kabupaten Banyuwangi (Foto: Brian/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Gelar "Gebyar Diskon Pupuk Nonsubsidi 2024" Pupuk Indonesia Bersama Petrokimia Gresik mendukung Pemerintah menjaga ketersediaan pupuk bagi petani Jawa Timur di Gudang Penyangga Pupuk, Kecamatan Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi, pada Sabtu (03/02/2024).


Acara Gebyar Diskon Pupuk Nonsubsidi 2024 diselenggarakan lebih dari 30 kabupaten/kota di 3 provinsi, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur, termasuk salah satunya Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.


Tujuan dari acara ini adalah mempercepat masa tanam supaya segera diproduksi kembali dan stok pangan di Indonesia khususnya di Jawa terpenuhi dan tentunya membantu petani memperoleh pupuk nonsubsidi lebih awal, lebih mudah pada musim tanam awal tahun 2024.


“Tahun kemarin adanya El Nino cukup berdampak pada petani dan berdampak juga pada produktivitas terutama di Jawa Timur sehingga kita ingin mempercepat masa tanam,” kata Digna Jatiningsih selaku Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik, kepada BWI24Jam.


Diketahui bantuan ini berupa diskon cukup besar senilai 40% dari yang awalnya Rp 450.000 menjadi Rp 270.000 sehingga diharapkan dapat meringankan masyarakat, terkhusus petani.


“Sebenarnya diskon ini kita lakukan ada di 27 Kabupaten se-Jawa, di Banyuwangi ini 5.000 orang/kupon dan targetnya masing masing kupon mendapat 1 karung pupuk Urea Nitrea kemasan 25 kg kemudian NPK Phonska Plus kemasan 25 kg,” urai Digna.


Ia menambahkan bahwa petani yang direkap oleh PPL Dinas Pertanian 60.045 ton sedangkan realisasinya hanya 17.642 ton atau hanya 29% langkah tersebut diprakarsai oleh PIHC (Pupuk Indonesia Holding Company).


Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, Ilham Juanda mengapresiasi kegiatan ini dan memberi motivasi kepada petani untuk selalu optimis, karena pemerintah tidak tinggal diam mengatasi persoalan pupuk.


“Saya kira ini luar biasa dan sangat membantu petani. Namun demikian petani jangan pesimis, pemerintah sudah menyetujui akan ada penambahan untuk alokasi anggaran pupuk bersubsidi," ujar Ilham.

Khusus di Banyuwangi, lanjut Ilham, data penerimanya sinkronkan pada data UGD Kemiskinan yakni buruh tani luasnya maksimal setengah hektar atau tidak mempunyai (hanya garapan) di 13 Kecamatan.


"Dan dari data UGD Kemiskinan yang berdiri Buruh Tani tersebut, data petani miskinnya adalah 292 sebagai penerima Gebyar Diskon ini sesuai alokasi SK Penerima Pupuk Bersubsidi yang telah diverifikasi oleh Dinas Pertanian dan Pangan”, paparnya.


Senada dengan Ilham, Digna juga memaparkan terkait persedian pupuk, “Untuk persediaan pupuk cukup banyak, ada lebih 1,9 juta se Indonesia (subsidi).  Untuk diskon berlangsung hanya hari ini saja, kita berpindah-pindah tempat nanti kita lihat situasi kalau memang situasinya seperti kemarin musim tanam mundur dan lain lain bisa kita pikirkan," terang Digna.


Disinggung keterkaitan dengan Pemilihan Presiden (Pilpres), Digna menampik bahwasannya, “Kita ini BUMN kita netral, semuanya yang kita pikirkan hanya petani kemudian kita ikut bertanggung jawab Swasembada pangan dalam ketahanan pangan nasional sehingga ketika kemarin serapan rendah masih ada El Nino ayo kita percepat sendiri," jelas Digna.


"Ada beberapa daerah yang sistemnya awal-awan tahun baru ini alokasi-alokasi pupuk subsidi kan bertahap ya, mungkin ada beberapa daerah belum bisa nebus atau ada kesulitan untuk aplikasi kita akan lakukan pupuk non subsidi,” pungkasnya.


Selain itu, jajaran lembaga pemerintah dan unsur terkait juga ikut andil dalam pengawasan ini, “Disamping itu Pemerintah Kabupaten Banyuwangi ada unsur dari Kepolisian dan Kejaksaan, jadi setiap bulan kita selalu turun ke Kecamatan masing-masing mengundang hadirkan dari PIHC, Kelompok Tani Gabungan Kios agar pupuk bersubsidi ini tepat sasaran sesuai petani yang berhak menerima yang sudah terdaftar,” tutup Ilham. (*)


Penulis: Sarifatun Nabilah