
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Perburuan kue lebaran tak henti-hentinya jelang hari Raya Idul Fitri yang tinggal menghitung hari. Tak hanya pembelian tatap muka, perburuan kue lebaran justru meningkat drastis via daring.
Itu yang dirasakan pedagang kue lebaran UD Dua Saudara di depan Pasar Genteng 1, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, Eli Mayasari. Permintaan kue via daring justru melonjak tajam pada lebaran tahun ini.
"Tahun ini justru permintaan paling tinggi berasal dari penjualan via daring," kata wanita yang akrab disapa Cece Eli itu kepada BWI24Jam, Selasa (25/03/2025).
Eli menuturkan terjadi pergeseran pembelian pada konsumen kue kering jelang lebaran tahun ini. Pergeseran ini menurut dia turut berpengaruh pada omzet yang diraup pada penjualan langsung.
Ia mengaku omzetnya turun sekitar tiga puluh persen dari tahun sebelumnya. Akan tetapi penjualannya via daring terkerek hebat jelang lebaran tahun ini.
"Penjualan langsung justru mengalami penurunan sekitar tiga puluh persen. Sementara penjualan via online meningkat hingga tembus dua ratus perseng," ungkapnya.
Eli mengaku mampu menjual kue lebaran hingga 300 ball dalam sehari kepada para pembeli. Akumulasi penjualan itu digabung dari penjualan langsung maupun via daring.
Beruntung Eli sudah mengaktifkan toko online semenjak Ramadan tahun lalu. Yang ternyata bisa mengganjal penurunan penjualan langsung lebaran tahun ini.
Eli menduga lesunya ekonomi ditengarai mempengaruhi daya beli masyarakat. Padahal, kue lebaran tahun ini lebih beragam dan banyak pilihannya.
"Dimungkinkan penurunan daya beli masyarakat diakibatkan lesunya ekonomi saat ini," kata dia.
Meski mengalami peningkatan penjualan kue lebaran, dampak turunnya daya beli membuat Eli pikir ulang kulakan dalam jumlah besar.
Dari pabrik yang biasa diambil stok barangnya juga dikurangi. Akibatnya, hingga menjelang Lebaran tidak dapat menambah stok kue kering.
“Ramainya pembeli itu H-7 Lebaran, tapi kami tidak bisa menambah stok. Dari pabrik sudah sulit barang (kue) untuk dikirim ke Banyuwangi yang ada di daerah paling ujung,” terangnya.
Sedangkan jenis kue yang paling digemari masyarakat, jelas dia, itu jajanan premium, seperti springroll, samosa hingga sumpia.
"Justru saat ini masyarakat cari yang harganya mahal tapi enak," ucapnya.
Salah satu pembeli jajan Lebaran Siti Marifatul asal Dusun Sawahan, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, mengaku membeli jajan kualitas premium karena pertimbangan rasa. Meskipun banyak pilihan yang disuguhkan di toko ini.
"Lebih ke enaknya. Kalau urusan harga tidak jadi masalah," ujarnya. (ep)