
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Operasi pencarian korban hilang tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya resmi diperpanjang. Perpanjangan operasi SAR dilakukan selama tiga hari karena alasan kemanusiaan.
Deputi Operasional dan Kesiapsiagaan Basarnas Laksamana Muda TNI Ribut Eko Suyatno menyatakan operasi SAR sebenarnya berakhir pada hari Selasa atau H+7 merujuk pada aturan yang berlaku. Akan tetapi, kata dia, operasi pencarian diperpanjang karena alasan kemanusiaan.
"Atas dasar kemanusiaan, operasi pencarian diperpanjang hingga tiga hari kedepan, mengingat masih adanya korban yang perlu kita evakuasi," ujar Laksda Ribut Eko, Selasa (08/07/2025) kemarin.
Eko menambahkan masa perpanjangan tiga hari ini akan dimaksimalkan oleh tim SAR gabungan. Apalagi sebelumnya tim sudah menemukan objek yang diduga bangkai kapal
Pentahapan pendeteksian objek bawah di bawah laut yang diduga bangkai kapal menggunakan magnetometer, multibeam echosounder, side scan sonar, dan ROV (Remotely Operated Vehicle) untuk lebih bisa meyakinkan.
"Untuk pencarian yang dilakukan kapal-kapal di permukaan ke arah selatan, untuk sementara belum membuahkan hasil.
Sementara pendeteksian bawah air yang dilakukan oleh KRI Pulau Fanildo dan Tim Hidrografi mendeteksi beberapa titik referensi yang diduga kapal," ungkapnya.
Danguspurla Koarmada II Laksamana Pertama TNI, Endra Hartono menambahkan, berdasarkan hasil penelusuran menggunakan side scan sonar, terdapat tujuh titik referensi pendeteksian yang diduga bangkai kapal.
"Ada tujuh titik referensi pendeteksian. Dan hari ini kita fokus di tiga titik, karena hasil scanning menunjukkan adanya logam di lokasi-lokasi tersebut," terangnya.
Namun setelah dilakukan penelusuran lebih mendalam menggunakan side scan sonar, lokasi objek yang diduga bangkai KMP Tunu Pratama Jaya berada sekitar 30 meter dari kabel bawah laut yang ada di Selat Bali.
"Untuk hasil tiga dimensi gambaran di bawah air masih dalam proses oleh tim Hidrografi," imbuhnya. (ep)