
BWI24JAM.CO.ID. -Komitmen terhadap dukungan
kesenian & kebudayaan, dan pariwisata terus dilakukan Taman Gandrung
Terakota (TGT). Serangkaian kegiatan seni & budaya dilestarikan dan dikemas
secara apik agar pengunjung dapat merasakan pengalaman mengenal lebih dalam
tentang kesenian dan kebudayaan, dimana pengalaman ini tidak didapatkan di
tempat wisata lainnya, Senin (17/04/2023).
Sendratari Meras Gandrung hadir rutin setiap bulan dengan waktu pementasan satu bulan sekali pada jadwal yang sudah ditentukan. Pementasan terjadwal menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung kota Banyuwangi dari berbagai daerah untuk dapat menyaksikan pementasan Sendratari Meras Gandrung di Banyuwangi.
Tari Gandrung
merupakan jenis tarian yang terkait erat
dengan identitas Banyuwangi. Tarian ini mengalami pasang surut kehidupan yang
dinamis. Bermula sebagai tari persembahan dari masyarakat agraris kepada Dewi
Sri, yang juga dikenal sebagai Dewi Kesuburan atau Dewi Padi, menjadi tari
pergaulan, dan kemudian menjadi salah satu ikon kesenian Banyuwangi.
Seusai
panen, masyarakat petani terbiasa bersukacita – menari, menyanyi, dan berdoa –
sebagai wujud syukur atas keberhasilan pertaniannya. Pada pementasan Sendratari
Meras Gandrung menceritakan prosesi dan tahapan-tahapan seorang penari gandrung
untuk berkarir menjadi penari profesional.
Pementasan kolosal Sendratari Meras Gandrung
Sejak pembukaan di tahun 2019, Taman Gandrung Terakota
(TGT) sudah mementaskan beberapa tari tradisional Banyuwangi, seperti tari
Gandrung, Barong, dan lainnya. Meskipun pementasan seni sempat terhenti pada
masa pandemi dan dengan melihat penanganan pandemi yang cukup baik di
Indonesia, TGT optimis dapat melanjutkan pementasan seni terutama “Sendratari
Meras Gandrung” secara rutin sebulan sekali pada sepanjang tahun 2023.
Pementasan seni ditampilkan di Amfiteater Terbuka, Taman
Gandrung Terakota, dalam Kawasan Jiwa Jawa Resort Ijen, yang dapat menampung
hingga 750 pengunjung. Sambil menyaksikan pementasan Sendratari Meras Gandrung,
pengunjung dapat menikmati indahnya pemandangan terasering sawah dengan
patung-patung terakota penari gandrung yang tersebar di hamparan sawah.
Pemandangan ini menjadi latar belakang dari setiap “art happening” di
Taman Gandrung Terakota.
Melihat antusias pengunjung Taman Gandrung Terakota, pada
liburan Idul Fitri akhir bulan April ini, Sendratari Meras Gandrung diadakan
kembali dengan penambahan jadwal menjadi 2 (dua) kali pementasan, yaitu pada
tanggal 24 dan 25 April 2023. Pengunjung dapat menyaksikan pementasan
Sendratari Meras Gandrung dengan membeli tiket seharga Rp 100.000,-.
Selain masyarakat Banyuwangi, Sendratari Meras Gandrung
dapat disaksikan oleh para pengunjung yang ingin mendapatkan pengalaman
lengkap, mulai dari mengenal dan mempelajari kesenian & kebudayaan,
menikmati hidangan khas nusantara di Warung Terakota, Java Banana Café, dan
menikmati segelas cokelat di Roemah Tjokelat, sampai dengan menginap dengan
pemandangan alam terasering sawah yang luar biasa indah, di Griya Sabin by Jiwa
Jawa Resort Ijen.
Pengunjung yang ingin menyaksikan Sendratari Meras Gandrung pada tanggal 24-25 April dapat membeli tiket dan reservasi ke nomor berikut +62 821-2221-1808. Bagi pengunjung luar kota Banyuwangi, terutama Jember, tersedia Paket Wisata Budaya Taman Gandrung Terakota dengan menggunakan transportasi Kereta Api Pandanwangi yang ditawarkan dengan harga terjangkau Rp 150.000,-, termasuk dengan tiket Kereta Api, antar Jemput Stasiun Banyuwangi Kota – Taman Gandrung Terakota, dan tiket Sendratari Meras Gandrung (SMG). Pengunjung dari kota lain seperti Semarang, Yogyakarta, Solo, Surabaya, dan kota lainnya di Jawa Timur dapat mengambil Paket Wisata Budaya via Kereta Api. Untuk informasi lebih lanjut silahkan menghubungi +62 8212221-1808.
Selain menyaksikan Sendratari Meras Gandrung, para pengunjung dapat berkeliling Taman Gandrung Terakota untuk mengunjungi Galeri Seni.
“Mengkreasi karya patung Terakota berbentuk penari, Gandrung Terakota (Terracotta Dancers), merupakan upaya merawat bumi. Suatu monument kehidupan yang organik, yang memiliki narasi penting bagi masyarakat sekitarnya, ikon daerah, sekaligus berpotensi menginspirasi bagi orang banyak. Jika monument yang sifatnya gigantic menjulang ke langit sudah dibangun di banyak tempat dan dianggap sebagai kelaziman, saya melakukan hal yang sebaliknya, yakni monument yang membumi. Melibatkan masyarakat sekitar dengan skala yang
relative (baik keluasannya, jumlah warganya, dan skalanya),
berfokus pada keselamatan lingkungan (menanam banyak pohon, mengembalikan
sawah, ladang, tegal, pada fungsinya), infrastruktur jalan agar mudah diakses
orang banyak, kreativitas warga, dan kemandirian warga sekitar (mandiri secara
sosial dan ekonomi).” Sigit Pramono, Fotografer, Penggagas Taman Gandrung
Terakota.
Taman Gandrung Terakota
Taman Gandrung Terakota adalah sebuah situs budaya yang
melestarikan ikon seni budaya Banyuwangi: Tari Gandrung. Di situs ini
dihamparkan 1.000 patung penari gandrung yang dibuat dari tembikar atau
terakota. Patung-patung ini tersebar di tepi dan di tengah persawahan dengan
fasilitas Amfiteater terbuka untuk dimanfaatkan sebagai panggung pementasan senian Banyuwangi. Taman Gandrung Terakota dibuat untuk memuliakan kembali
identitas Banyuwangi, yakni Tari Gandrung.
Taman Gandrung Terakota terletak di kaki gunung Ijen, dengan pemandangan gunung Merapi dan Meranti dan hamparan sawah yang subur. Dengan luas hingga 3 Hektar, Taman Gandrung
Terakota memiliki fasilitas yang dapat dinikmati pengunjung, seperti Roemah Tjokelat Ijen, Roemah Oleh-oleh, Sate Gete, Java Banana Cafe, Galeri Seni, dan Amfiteater terbuka dengan kapasitas hingga 700 untuk kegiatan kesenian dan acara lainnya.
NARAHUBUNG
Email:
Instagram: @gandrung.terakota
Facebook: Taman Gandrung Terakota
Whatsapp: +62 821-2221-1808