Lereme Roso, Cara Perupa Rayakan Hari Jadi Banyuwangi ke-254 dengan Pameran Lukisan

1pamerrr.jpg Bupati Ipuk hingga Plt. Kadisbupar Banyuwangi Hadiri Pameran Lukisan Lereme Roso (Foto: Tanti/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Memperingati Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba) ke-254, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Banyuwangi berkolaborasi dengan komunitas perupa lokal menggelar pameran lukisan bertajuk Lereme Roso. Acara yang merupakan bagian dari Banyuwangi Art Exhibition ini resmi dibuka di Gedung Juang 45, pada Senin (22/12/2025).


​Ketua Panitia, N. Kojin menyampaikan bahwa pameran ini diikuti oleh sekitar 150 hingga 160 pelukis. Peserta tidak hanya berasal dari Banyuwangi, tetapi juga dari berbagai daerah seperti Bali, Surabaya, Kalimantan, Jakarta, hingga Manado.


​"Tujuannya untuk menumbuhkembangkan semangat, serta memberikan edukasi seni kepada masyarakat. Kami juga bekerja sama dengan Dinas Pendidikan agar guru seni budaya dan para pelajar, mulai dari tingkat PAUD hingga mahasiswa, dapat menjadikan pameran ini sebagai sarana belajar," ungkap N. Kojin.


Plt. ​Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi, Taufik Rohman, menambahkan bahwa pameran ini merupakan ruang refleksi budaya bagi masyarakat. 


"Melalui Lereme Roso, kita diajak untuk sejenak mengendapkan rasa dan melihat kembali identitas kita sebagai orang Banyuwangi," ujar Taufik.


Simbolis pembukaan pameran ini dilakukan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi Taufik Rohman melalui prosesi pengguntingan pita dan penandatangan pada media yang telah disiapkan sebagai bukti peresmian kegiatan oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.


​Acara ini dijadwalkan berlangsung selama sepekan, mulai Senin-Minggu (22-28/12/2025) Adapun puluhan karya yang ditampilkan bervariatif dari segi aliran, namun tetap mengacu pada benang merah tema Lereme Roso. Keberagaman gaya lukis tersebut menjadi visualisasi atas kekayaan alam serta tradisi masyarakat Blambangan.


​Melalui momentum Harjaba ke-254 ini, para perupa berharap Gedung Juang 45 dapat terus menjadi wadah ekspresi bagi seniman lokal secara berkelanjutan. (sf)