Perupa Handoko Sadli Tampilkan Sosok Gandrung dan Filosofi Burung Bangau di Pameran Lereme Roso Banyuwangi

Untitled_design8.png Perupa Handoko Sadli Tampilkan Lukisan Sosok Gandrung dan Filosofi Burung Bangau di Pameran Lereme Roso (Foto: Silvi/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi – Pameran lukisan Lereme Roso di Gedung Juang 45 Banyuwangi menjadi ruang bagi para seniman lokal untuk mengekspresikan kedekatan emosionalnya, termasuk perupa senior Handoko Sadli. 


Dalam pameran kali ini, Handoko mengusung tema Tembang Osing yang divisualisasikan melalui sosok penari Gandrung. Ia ingin mengingatkan kembali bahwa dalam sejarahnya, Gandrung memiliki peran ganda yang tak terpisahkan antara gerak tari dan tembangnya.


​"Karya ini sebenarnya menceritakan sosok Gandrung. Karena, Gandrung itu sendiri kalau orang dulu bilang, dia tidak hanya menari, tapi juga nembang (bernyanyi). Jadi antara gerak dan suara itu menyatu," ujar Handoko kepada BWI24JAM Selasa(23/12/2025).


​Selain sosok penari (Gandrung), kehadiran elemen burung kuntul (bangau) yang terbang dalam lukisannya juga membawa pesan filosofis tersendiri bagi sang seniman. Handoko menjelaskan bahwa burung tersebut mewakili sebuah doa dan harapan akan keberlanjutan hidup.


​"Di situ juga saya tambahkan nuansa burung bangau yang sedang terbang. Itu filosofinya adalah tentang umur panjang dan bagaimana kita sebagai manusia bisa terus berkembang dalam kehidupan," imbuhnya.


​Selaras dengan tajuk pameran Lereme Roso, Handoko berupaya mengendapkan rasa dari perpaduan gerak, suara, dan simbol alam tersebut ke dalam goresan warna pada karyanya. 


Handoko juga berharap pengunjung tidak hanya melihat keindahan visualnya saja, tetapi juga menangkap pesan filosofis yang terkandung di dalamnya. (sf)