
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mengemas pasar Ramadan menjadi festival Ngerandu Buko. Di wilayah Banyuwangi Kota terdapat dua tempat yaitu di Jalan Letjen Sutoyo atau lingkungan Setro dan di Taman Blambangan Banyuwangi.
Pasar Ramadan Taman Blambangan kalah ramai dibanding dengan di Jalan Letjen Sutoyo yang bahkan di hari pertama pembukaan oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani banjir pengunjung.
Salah satu pelaku UMKM di Pasar Ramadan atau Festival Ngerandu Buko di Taman Blambangan mengeluh atas sepinya pengunjung pada bulan puasa tahun 2024 ini.
"Di Taman Blambangan ini ada miss, setelah dua hari jalan, pelapak di sini disuruh geser ke Gedung Wanita," kata ida, pelaku UMKM, pada Kamis (14/03/2024).
Ida menyebut alasan yang diperolehnya mengenai pasar Ramadan tersebut harus dipindah karena Adipura atau tata kota dan terkait kebersihan.
"Teman-teman para pelapak ini pasti tidak setuju kan kalau harus digeser tiba-tiba dengan alasan Adipura, katanya harus bersih dan sebagainya," bebernya.
Padahal, lanjut ida, Pasar Ramadan yang di Jalan Letjen Sutoyo jauh lebih ramai. Ia mempertanyakan mengapa harus yang di Taman Blambangan yang harus dipindah.
Adapun jumlah pelapak UMKM di Jalan Letjen Sutoyo sebanyak kurang lebih 331 lapak. Sedangkan Pasar Ramadan di Taman Blambangan hanya sekitar 90 pelapak.
"Ini keluh kesah semua pelapak di Taman Blambangan. Kalau dipindah dengan alasan yang tidak jelas, pasti kita tidak mau nerima. Kecuali alasannya jelas," imbuhnya.
Ia bersama para pelaku UMKM di Pasar Ramadan Festival Ngerandu Buko Taman Blambangan berharap ada solusi terbaik dari pihak berwenang. (rq)