
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Teka-teki pelaku pembongkaran makam dan pencurian tali pocong di Desa Plampangrejo, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, sedikit demi sedikit mulai terkuak.
Kepala Desa Plampangrejo Yudi Wiyono mengungkapkan bahwa pelaku disinyalir beraksi pada Jumat (28/06/2024) malam Sabtu, yang bertepatan dengan Jumat Legi menurut kalender Jawa.
"Iya pada Jumat malam Sabtu kemarin di wilayah TPU (Tempat Pemakaman Umum) Dusun Krajan terjadi pembongkaran mayat oleh orang tak dikenal," kata Yudi, pada Selasa (02/07/2024).
Ia menerangkan bahwa kondisi makam terlihat masih aman pada Jumat sore. Hal itu terpantau oleh Juru Kunci TPU dan Kepala Dusun (Kasun).
"Juru Kunci dan Pak Kasun itu pulang dari TPU Jumat jam 6 sore. Berarti kejadiannya kan malam. Pagi-pagi (hari Sabtu) juru kunci melihat makam sudah terbongkar," terangnya.
Saat ditemukan pertama kali oleh Juru Kunci dalam kondisi terbongkar, dan setelah dicek tali pocong hilang. Namun seluruh organ jasad masih utuh.
Hal itu dibenarkan oleh Juru Kunci TPU Suyono (54), yang menceritakan kronologi kejadian ini. Awalnya pada Sabtu (29/06/2024) lalu, pagi hari ia sedang berjalan menuju kebun pepaya yang jaraknya tidak jauh dari kuburan.
"Sabtu pagi jam 6 saya kesini mau ke kebun pepaya, tau-tau saya nengok ke barat, itu kok makam anaknya Pak Kadimin berserakan tanahnya. Saya kaget tak kira mimpi," tutur Suyono.
Suyono lalu mendekat, dan melihat kondisi kain kafan dan tikar sudah amburadul, kayu penutup jenazah disenderkan tidak pada tempatnya, serta nisan makam posisinya berubah.
"Setelah itu saya langsung nelpon Pak Kasun, lalu Pak Kasun datang dan beberapa saat orang ramai," imbuhnya.
Kemudian Babinsa dan Bhabinkamtibmas juga datang ke TKP. Diketahui makam tersebut milik perempuan berinisial ED (43), yang dikebumikan pada Hari Minggu tanggal 23 Juni 2024, dikarenakan sakit.
Selanjutnya pada Sabtu (29/06/2024) siang sekitar pukul 11:00 WIB, warga dengan persetujuan keluarga merapikan kembali makam tersebut.
"Keluarga sangat terpukul atas kejadian ini. dan ini kejadian yang pertama kali di desa kami. Harapan kami jangan sampai terjadi lagi," pinta Kepala Desa Plampangrejo.
Sementara itu, Kapolsek Cluring AKP Abdul Rohman menduga kejadian ini berkaitan dengan syarat ritual ilmu gaib.
"Tidak menutup kemungkinan pembongkaran makam oleh orang tak dikenal tersebut akan dijadikan syarat untuk ritual ilmu gaib," ujar Kapolsek.
Kasus pembongkaran makam ini mendorong aparat Polsek Cluring bersama masyarakat untuk meningkatkan kegiatan keamanan dan ketertiban masyarakat atau Kamtibmas. (rq)