
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Pemerintah Desa Rejoagung, Kecamatan Srono, Banyuwangi menanggapi keresahan sejumlah warganya yang mengaku diteror serbuan nyamuk diduga berasal dari aktivitas pembuangan limbah peternakan ikan lele. Serbuan nyamuk dikatakan Sonhaji, Kepala Desa Rejoagung tak hanya bersumber dari aktivitas peternakan lele tetapi juga dari tempat pembuangan akhir sampah.
"Banyaknya nyamuk bukan hanya bersumber dari ternak lele tetapi juga aktivitas TPA di Dusun Bloknongko, Desa Kumendung, Kecamatan Muncar," kata Sonhaji, Selasa (09/09/2025).
Ia menyebut letak TPA tersebut lokasinya tidak jauh dari budidaya ikan lele dan pemukiman warga. Peternakan lele itu merupakan milik warga Dusun Sumbergroto, Desa Rejoagung, Kecamatan Srono.
Menurutnya, kolam lele milik warga itu hanya berjumlah empat kolam. Kolam itu masih seumur jagung dan sekali memanen lele.
"Masih berjalan sekitar lima bulanan dan sekali panen. Yang paling banyak itu sumber nyamuknya dari TPA," ungkapnya.
"Kalau budidaya lele tidak terlalu menjadi sumber nyamuk, tapi dekat situ juga ada TPA yang menjadi sarang nyamuk dan lalat," tambahnya.
Maski begitu pemerintah desa sudah melakukan melakukan sosialisasi terhadap pemilik budidaya lele. Pihaknya meminta pemilik peternakan untuk membuang limbah langsung ke sungai berjarak 150 meter dari lokasi budidaya.
"Awalnya memang dibuang ke saluran irigasi dekat pemukiman warga, namun sudah sepakat akan dialirkan memalui paralon menuju sungai langsung," ujarnya.
Sebelumya juga sudah dilakukan pengasapan (fogging) di Desa Rejoagung lantaran adanya temuan kasus demam berdarah dengue (DBD).
"Jumat akhir bulan lalu sudah dilakukan fogging karena ada warga yang terkena DBD," pungkasnya. (ep)