Penjual Tahu Mentah-Matang di Banyuwangi Sebut Ada Siklus Ganti Konsumen saat Ramadan

penjual_tahu_di_bwi2025.jpg Stan Penjualan Tahu Milik Fauzi di Pinggir Jalan KH. Hasyim Asyari, Desa Genteng Wetan, Banyuwangi (Foto: Eko/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Penjualan tahu mentah dan matang bisa dikatakan masih stagnan pada awal Ramadan di kalangan pedagang di Banyuwangi. Adapun peningkatan tak begitu signifikan tak menyentuh angka dua kali lipat.


Dibalik stagnasi penjualan itu terdapat siklus unik yang terjadi saat Ramadan. Yaitu peralihan konsumen dari yang bukan pelanggan menjadi langganan dadakan. 


Disebutkan Fauzi, salah satu pedagang tahu di Dusun Cangaan, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng peralihan konsumen itu biasa terjadi saat Ramadan. Menurutnya peralihan itu cukup membantu menaikkan omzet penjualan disaat pelanggan aslinya mengurangi jumlah pembelian.


"Sedikit terbantu dengan adanya siklus pergantian konsumen ini. Jika mengandalkan pelanggan saja jelas berkurang. Karena mayoritas dari mereka (pelanggan) banyak yang mengurangi pembelian," kata Fauzi, Selasa (11/3/2025).


Konsumen baru yang datang berasal dari wilayah beragam. Ada yang dari seputaran tempatnya jualan hingga dari luar kecamatan.


Ditambahkan Fauzi, itu ditandai dari banyaknya muka baru yang datang membeli tahu matang miliknya. Sedangkan konsumen lawas hanya beberapa yang datang tiap pagi.


"Banyak muka baru yang datang kesini. Sedangkan pelanggan hanya beberapa. Ini lazim terjadi saat Ramadan," ungkapnya.


Kondisi stagnan penjulan diprediksi Fauzi bakal terjadi sampai H+20 Ramadan. Setelahnya, omzet penjualan tahu mentah dan matang bakal terdongkrak.


Berdasar pengalaman pada Ramadan tahun 2024 yang terdongkrak penuh. Fauzi sampai menambah stok jualan hingga dua kali lipat. Itupun ludes tak sampai siang hari.


"Seminggu sebelum lebaran pasti akan terjadi peningkatan. Maka itu harus nyetok banyak supaya semua kebagian. Baik yang sudah langganan maupun pelanggan dadakan," jelasnya.


Kondisi Fauzi turut dialami Agus Salim pedagang asal Desa/Kecamatan Cluring. Ia menyebut adanya siklus peralihan konsumen saat Ramadan. 


"Ada konsumen baru saat Ramadan. Yang lawas masih ada cuma ngurangin pembelian," kata Agus.


Kehadiran konsumen baru ini dampaknya cukup menguatkan omzet penjualan yang sedikit lesu ketika Ramadan. Agus bersyukur tahu yang dijual masih laku.


"Alhamdulillah masih dapat untung dan sisanya untuk kulakan kembali esok," terangnya. (ep)