
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Faktor penyebab sampah yang berserakan di sejumlah tempat di Banyuwangi baru-baru ini diketahui karena beberapa hal.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyuwangi Dwi Handayani mengungkapkan beberapa faktor penyebabnya.
"Sampah setiap hari diambil, namun tiga hari yang lalu itu karena adanya penataan TPA sehingga sampah belum belum bisa masuk ke TPA," kata Yani pada Selasa (02/04/2024).
Di samping itu, lonjakan sampah yang sulit untuk diprediksi membuat petugas kebersihan harus berjibaku dengan ekstra.
"Sampai di hari ke 21 (bulan Ramadan) ini ada peningkatan sampah hingga mencapai 50 persen," jelasnya, kepada BWI24Jam.
Selain karena faktor meningkatnya sampah di masyarakat, lanjut Yani, ternyata ditemukan adanya sejumlah pihak swasta yang membuang sampah di TPS dengan menggunakan mobil bak terbuka atau pick up.
"Pick up tidak bisa masuk TPS sehingga dibuang di depan TPS atau tepi jalan," ujar Yani, kepada BWI24Jam.
Alhasil, masih kata Yani, petugas kebersihan pasukan kuning (paskun) dari kelurahan kesulitan untuk memasukkan sampah ke dalam TPS karena terhalang sampah.
Oleh karenanya, sampah tampak berserakan di sekitar TPS. Pun setiap hari sampah dari TPS diangkut truk DLH menuju TPA, seperti di TPS yang ada di Jalan Brawijaya.
Kendati demikian, pihaknya telah berupaya meningkatkan kedisiplinan bagi paskun untuk bekerja dengan optimal.
Hal ini didukung dengan adanya Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang telah berdiri di Bumi Blambangan, seperti di TPS Balak dan TPS 3R Tembokrejo yang belum lama ini meraih Plakat Adipura Nasional.
"Ada 21 lebih TPS 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yang tersebar di Kabupaten Banyuwangi. Baik yang dibangun pemerintah maupun beberapa diantaranya dari CSR perusahaan," terangnya. (rq)