Polisi Pastikan Tak Ada Sound Horeg Iringi Pawai Budaya Tingkat SD/MI se-Kecamatan Genteng

polls.jpg Patuhi Aturan, Peserta Karnaval Memilih Menggunakan Pikap dan Sound System Lebih Sedikit (Foto: Eko/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Polisi memastikan tak ada sound sistem bersuara keras atau sound horeg menggiringi gelaran acara pawai budaya tingkat SD/MI se-Kecamatan Genteng, Senin (25/8/2025). Seluruh peserta patuh terhadap aturan batas sound sistem yang telah ditetapkan oleh Forkompinda pada Jumat, 27 Juli 2025.


Kapolsek Genteng Kompol Edy Priswanto yang ikut mengawal proses jalannya karnaval memastikan sound sistem yang mengiringi tak melebihi ambang batas yang telah ditetapkan. Diantaranya, pengeras suara yang dibawa tak melebihi enam lapis serta bersuara dibawah 85 desibel.


"Seluruh peserta patuh terhadap aturan yang telah ditetapkan oleh Forpimda sebelumnya. saya terjun langsung memastikan tak ada peserta yang melanggar aturan tersebut," kata Edy, Senin (25/8/2025).


Selain itu, lanjut dia, pengangkutan sound sistem yang diperbantukan sebagai musik pengiring barisan peserta itu diangkut menggunakan pikap bukan truk. Selaras dengan peraturan yang dituangkan baik oleh Forpimca maupun pemerintah daerah bersama seluruh lapisan masyarakat.


"Sound sistem diangkut menggunakan pikap dan tak melibih jumlah yang ditentukan," tegasnya.


Untuk mengawal jalannya pawai budaya, terang dia, pihaknya menerjunkan sebanyak 20 personel. Seluruh jajaran itu diterjunkan di sejumlah titik vital.


Diantaranya, perempatan lampu merah Maron, Jalan Gajah Mada, pertigaan lampu merah Genteng Wetan, sampai dengan garis akhir peserta di jalan depan kampus UNIIB. 


"Turut dibantu oleh rekan-rekan dari Koramil, Linmas, serta panitia HUT RI Kecamatan Genteng," tambahnya.


Pawai budaya dalam rangka memeriahkan HUT RI ke-80 ini diikuti ratusan siswa dari gugus SDI Kecamatan Genteng. Diantaranya, gugus Desa Setail, Genteng Kulon, Desa Kaligondo, gugus Desa Genteng Wetan, serta madrasah ibtidaiyah (MI).


Peserta pun tampil dengan busana daerah, tarian tradisional, hingga kreasi seni khas Banyuwangi. Dengan titik awal atau garis start di RTH Maron, Desa Genteng Kulon sampai pertigaan Kampus Ibrahimy sebagai garis finis.


Mereka pun tampil memukau memanjakan mata yang memandang. Atraksi yang ditampilkan pun mendapat apresiasi dari warga.


Ditambahk lagi suara bising tak terdengar dalam acara yag digelar sejak pukul 09.00 WIB ini. "Sangat bagus dan menghibur. Semoga kedepan bisa diikuti karnaval tingkat SMP, SMA maupun umum," ujar Siti Rohana, penonton asal Desa Setail, Kecamatan Genteng. (ep)