Pria Kalibaru Meninggal Diduga Tersengat Listrik Saat Betulkan Mesin Pompa Air

Desain_tanpa_judul_(5).jpg

BWI24JAM.CO.ID, BANYUWANGI.  - Nasib nahas menimpa S (64), lelaki paruh baya asal Dusun Krajan, Desa Kajarharjo, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi. Tubuhnya ditemukan terbujur kaku tak bernyawa diduga tersengat aliran listrik saat membetulkan mesin pompa air, Senin (26/5/2025).


Kapolsek Kalibaru AKP Achmad Junaidi menyebut jenazah korban ditemukan sekitar pukul 19.00 WIB. Saat itu salah seorang saksi curiga karena panggilannya tak dijawab korban ketika hendak masuk ke dalam rumahnya.


“Saat itu Saksi atas nama Puji Nurrohmah, warga sekitar hendak masuk ke dalam rumah korban. Kemudian sesampainya di dalam rumah korban, Saksi memanggil-manggil korban akan tetapi tidak ada yang menjawabnya,” terang Junaidi saat dikonfirmasi, Selasa (27/5/2025).


Lantaran tak terdengar suara di dalam rumah, lanjut dia, Puji juga mencari korban ke seluruh ruangan sampai ke bagian dapur. Betapa terkejutnya Puji ketika mendapati korban sudah dalam kondisi terbujur kaku tak bernyawa.


"Saksi melihat bahwa korban sudah kaku tak bernyawa didekat pompa air dengan posisi korban sedang duduk. Dan ada satu buah tang yang dipegang oleh korban dengan tangan isyarat yang mana ujung tang tersebut menempel pada kabel pompa air," bebernya.


Junaidi menambahkan Saksi kemudian meminta bantuan warga lain untuk memberikan informasi akan meninggalnya korban. Informasi itu lalu diteruskan ke perangkat desa dan disampaikan kepada aparat kepolisian Sektor Kalibaru.


“Kami bersama petugas puskesmas dan perangkat desa setempat mengunjungi TKP,” kata dia.


Melalui olah TKP dan pemeriksaan luar tubuh korban, masih kata Junaidi, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Sedangkan proses olah TKP menemukan satu buah tang masih menempel di ruangan korban.


“Pada saat di TKP diketemukan satu buah tang yang sedang menempel atau dipegang oleh korban ditangannya,” jelasnya.


Pihak keluarga korban menolak melakukan otopsi terhadap jenazah keluarganya tersebut. Dan menerima kesedihan karena takdir.


“Pihak keluarga membuat surat pernyataan tidak bersedia untuk dilakukan otopsi dan menerima karena takdir dari yang Mahakuasa,” tutup Kapolsek. (ep)