Ruas Jalan Dekat Sasak Mayit Sempu-Genteng Dipenuhi Lumpur, Damkar Turun Tangan

3uibuib.jpg Petugas Damkar Tangani Jalan yang Dipenuhi Lumpur di Jalan Antara Kecamatan Sempu dan Genteng (Foto: Istimewa/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Petugas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Sektor Genteng bergerak cepat menanggapi keluhan warga terkait kondisi jalan raya di sekitar Jembatan Sasak Mayit, perbatasan Dusun Nganjukan, Desa Karangsari, Kecamatan Sempu dan Dusun Resomulyo, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng.


Ruas jalan tersebut dipenuhi lumpur tebal yang membuat permukaan licin saat hujan dan berdebu ketika kemarau. Lumpur itu diduga berasal dari lalu lalang truk pengangkut tebu yang keluar masuk perkebunan milik PT Makarti. Tanah dari roda kendaraan menempel dan mengering di atas aspal sepanjang hampir satu kilometer.


“Kami mendapat laporan dari masyarakat yang khawatir karena jalan sangat licin. Warga minta bantuan pembersihan menggunakan semprotan,” ujar petugas Damkarmat Sektor Genteng, Irfan Supanut, Sabtu (22/11/2025).


Pantauan di lokasi menunjukkan lapisan tanah liat bercampur air menempel kuat pada badan jalan. Kondisi tersebut dinilai berpotensi menyebabkan kecelakaan, terutama saat malam hari atau saat hujan deras.


Petugas damkar mengerahkan lebih dari satu tangki berisi 5.000 liter air untuk membersihkan lumpur yang telah mengeras itu. Namun semprotan air saja tidak cukup. Petugas harus menggunakan sekop dan cangkul untuk mengeruk lapisan tanah yang menempel kuat di permukaan aspal.


“Lumpurnya tebal dan sudah mengering, jadi tidak bisa hanya mengandalkan tekanan air. Harus dikeruk pelan-pelan,” jelas Irfan.


Meski sudah bekerja hampir dua jam, petugas baru mampu membersihkan sekitar 500 meter ruas jalan. Sisanya masih membutuhkan pengerahan personel tambahan dan alat berat agar pembersihan bisa tuntas.


Irfan menambahkan, pihak perkebunan sebenarnya sudah melakukan pembersihan, namun hanya menggunakan semprotan kecil yang kurang efektif untuk menangani lumpur yang sudah mengeras.


“Andai dibersihkan tidak menunggu terlalu lama hingga tanahnya kering keras, mungkin lebih mudah,” ungkapnya.


Warga berharap pembersihan bisa dilakukan rutin, terutama pada musim tebu, agar jalan tetap aman dilalui dan tidak membahayakan pengendara yang melintas. (ep)