Semifinal dan Final Liga 4 Jatim Tak di Stadion Diponegoro, PSSI Jatim Lebih Pilih Stadion di Ngawi

stadion_diponegoro_banyuwangi_perawatan2025.jpg Stadion Diponegoro Banyuwangi yang Semula Akan Jadi Venue Laga Semifinal dan Final Liga 4 Jatim (Foto: Istimewa/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Kabar mengejutkan datang dari pemilihan stadion semifinal Liga 4 Jawa Timur. Asprov PSSI Jatim justru memilih Stadion Ketonggo Ngawi, yang kondisinya jauh dari kata ideal dibandingkan Stadion Diponegoro.


Stadion Ketonggo bahkan tidak memiliki fasilitas lampu dan rumput yang kualitasnya tampak kurang terawat, menimbulkan pertanyaan besar terkait standar yang diterapkan.


Keputusan ini menuai sorotan tajam dari berbagai pihak. Stadion Diponegoro sebenarnya memiliki fasilitas yang lebih memadai dan layak untuk menggelar pertandingan sekelas semifinal Liga 4. Namun, entah mengapa Asprov PSSI Jatim lebih memilih Stadion Ketonggo.


Capo Suporter Squadra Lasblang, Azwar Anas mengatakan dia tidak tahu apa pertimbangan Asprov  PSSI Jatim memilih Ngawi daripada Banyuwangi. Karena jika melihat fasilitas dan animo, Banyuwangi seharusnya menjadi pilihan PSSI Jatim. Di laga terakhir, bahkan 3000an penonton hadir ke Stadion Diponegoro.


Anas menduga ada indikasi sebuah upaya untuk mengarahkan tim tertentu menjadi juara. Apalagi jika melihat denda Rp 45 juta yang diterima Persewangi, dia menduga ada peran mafia yang ikut mempengaruhi jalanya pemilihan tuan rumah.


"Kita tidak tahu apa yang menjadi pertimbangan PSSI Jatim memilih Ngawi, tapi jika dugaan itu benar berarti ada indikasi (mafia bola)," ujar Anas, Senin (17/02/2025).


Yang jelas, suporter menurutnya akan tetap memantau perjuangan Persewangi. Dimanapun Persewangi diintimidasi dan dikucilkan, suporter akan tetap memberi dukungan pada Laskar Blambangan.


"Target kita terus mengawal Persewangi, terutama di putaran nasional. Suporter akan terus memberikan dukungan," tegasnya.


"Sebenarnya kami telah dikontak Asprv  bahwa semifinal dan final di Banyuwangi, bahkan minta finalnya malam hari. Daftar undangan sudah diminta segera dikirimkan, berikut juga ada permintaan ketersediaan fasilitas tambahan," ungkap Anas.


Jadwalnya pun sudah dikirimi, bahwa jam pertama Persenga vs Persema dan jam kedua Persewangi vs PSMP. Tapi ternyata keputusannya berbeda. Diselenggarakan di Ngawi dengan tanggal berubah dan juga Persewangi dijadwalkan main jam kedua.


Sementara itu, Humas Persewangi Rudi H. Latif menyampaikan Persewangi telah berkirim surat pengajuan menjadi tuan rumah. Persiapan teknis telah disiapkan.


"Segenap stakeholders strategis di pemerintahan dan berbagai elemen warga masyarakat lainnya telah menyatakan siap memberikan dukungan datang memenuhi stadion dengan tetap menjaga ketertiban, keamanan, kenyamanan, dan kelancaran," kata Rudi.


"Termasuk perawatan lapangan oleh Pemkab Banyuwangi dan koordinasi pengamanan dengan Polresta serta berbagai hal teknis lainnya, dengan niat agar semifinal dan final bisa terselenggara lebih istimewa," sambungnya.


Rudi menambahkan bahwa kalangan artis juga telah menyatakan akan datang turut menyemarakkan laga semifinal dan final seperti Wandra, Arief Cithenx, dan lainnya.


"Namun Asprov PSSI Jatim telah memutuskan semifinal dan final diselenggarakan di Stadion Ketonggo Ngawi tanggal 21 dan 23 Februari 2025," ujarnya.


"Apapun itu, Persewangi siap secara teknis maupun berbagai pendukungnya. InsyaAllah kita akan berangkat ke Ngawi pada hari Rabu pukul 08.30 WIB dari homebase (AIL), dengan target pulang membawa tropi," jelasnya.


Pihaknya memohon dukungan doa dari seluruh warga masyarakat Banyuwangi agar perjalanan Tim Laskar Blambangan lancar mulai berangkat hingga pulang, serta Persewangi mampu membawa pulang capaian prestasi terbaik yang membanggakan. (rq)