
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Madrasah Ibtidaiyah (MI) Bahrul Ulum Desa Sarimulyo, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, kondisinya cukup memprihatinkan. Dinding ruang kelas retak dan atapnya nyaris roboh mengancam keselamatan siswa saat belajar.
Gedung retak dan atap nyaris roboh membuat siswa harus ekstra hati-hati saat mengikuti aktivitas belajar mengajar. Atap yang nyaris roboh itu sampai dicangkok menggunakan lonjoran bambu.
"Setiap hari kami merasa cemas, khawatir tembok tiba-tiba roboh. Tapi kami tidak punya pilihan lain, karena memang belum ada tindakan dari pemerintah," ujar Kepala Madrasah Bahrul Ulum, Mahfud.
Mahfud menyebut tiga ruang kelas yang menyatu mengalami keretakan serius pada dinding bagian dalam. Bahkan atapnya mulai melengkung berpotensi roboh setiap saat.
Rasa was-was pun terus membayangi murid selama mengikuti pelajaran. Mereka tambah was-was ketika hujan turun dan timbul getaran kecil.
"Kami takut bangunan ini roboh. Suaranya sering terdengar retak-retak kalau angin kencang atau hujan,” ucapnya.
Ia menceritakan awal mula bangunan tersebut menunjukan tanda-tanda kerusakan. Empat bulan lalu keretakan muncul dan makin meluas.
"Dimulai empat bulan lalu kemudian merembet dan makin melebar. Kondisi ini sungguh memprihatinkan," katanya.
Ia berharap, ada perhatian pemerintah untuk memperbaiki sekolah yang masih aktif dan memiliki siswa yang cukup banyak tersebut.
"Dinding retak dan atap kami mulai menunjukkan gelagat mau riboh. Semoga ada perhatian dari pemerintah daerah dan segera dilakukan perbaikan," harapnya.
Pihak sekolah telah menyampaikan laporan kepada dinas terkait. Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) setempat pernah meninjau langsung ke lokasi namun belum ada tindak lanjut setelah tinjauan tersebut. (ep)