Stok Makanan Warga Sukamade Banyuwangi Masih Mencukupi Meski Terisolir Akibat Banjir

air_sungai_meluap_di_sukamade_bwi2024.jpg Tangkapan Layar Rekaman Video Amatir Meluapnya Sungai di Dusun Sukamade yang Mengakibatkan Banjir

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Kendati terisolir akibat jalur menuju kampungnya terendam banjir akan tetapi persediaan makanan untuk ratusan kepala keluarga (KK) Dusun Sukamade, Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi masih mencukupi. Seperti itu yang disampaikan Kepala Dusun (Kadus) Sukamade, Desa Sarongan, Verry Nafaro.


"Stok bahan pokok masih mencukupi karena toko yang ada di seputaran Dusun Sukamade sudah menyetok bahan-bahan pokok sebelumnya," katanya, Senin (09/12/2024).


Tercatat ada 7 toko kelontong yang selama ini melayani kebutuhan bahan pokok warga Dusun Sukamade. Ditambah satu koperasi dusun yang masih eksis menjual bahan pokok.


Menurut Verry, keseluruhan toko kelontong yang ada sudah memprediksi bakal terjadi banjir yang bakal menutup akses jalan mereka. Sehingga pemilik toko berinisiatif kulakan dengan jumlah banyak mengantisipasi kekosongan stok.


"Kondisi ini memang sudah diprediksi sebelumnya karena mereka hafal jika terjadi hujan pasti banjir akan menggenangi akses jalan yang dilalui," jelasnya.


Menelisik pengalaman pada banjir tahun 2023 lalu, stok bahan pokok nyaris menipis saat akses jalan tertutup selama sepekan. Kondisi itu yang diharapkan Verry tidak akan terjadi kembali di tahun 2024 ini.


Selain berharap hujan lekas reda dan banjir surut, Verry bersama pemerintah desa mengupayakan agar getek atau jalur rakitan dari bambu yang dibuat secara gotong royong bisa digunakan kembali. 


Akan tetapi hal itu berisiko lantaran bisa membahayakan siapapun ketika arus banjir membesar. Dan getek bisa hanyut sewaktu-waktu.


"Satu-satunya harapan adalah berharap banjir cepat surut dan hujan segera mereda," ungkapnya.


Setidaknya, banjir mengisolir 280 kepala keluarga (KK) di Dusun Sukamade, Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran akibat akses satu-satunya menuju kampung tersebut terendam banjir sejak Senin (09/12/2024) pagi. Bila ditotal ada sekitar 825 jiwa yang terputus aksesnya menuju pusat desa. (ep)