
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Garda Buruh Migran Indonesia (BMI) Cabang Banyuwangi masih melakukan upaya meminta hak-hak Sri Wahyuni (35), seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) korban kebakaran hotel di Istanbul, Turki. Selain kepada pihak hotel tempat korban bekerja, upaya meminta hak itu juga menyasar kepada agen yang menawari korban pekerjaan.
Koordinator Advokasi Garda BMI Banyuwangi Topan Hadi Sucipto menyatakan meski cukup singkat durasi kerja korban di hotel tersebut, pihaknya tetap akan mengupayakan hak-hak Sri Wahyuni. Ditambah lagi korban bekerja melalui jalur non resmi.
"Terlepas korban bekerja lewat jalur unprosedural tetap akan kita upayakan hak-hak korban selama bekerja di sana," ujarnya saat mengantar peti jenazah ke rumah duka di Dusun Persen, Desa Kedungasri, Kecamatan Tegaldlimo, Rabu (05/02/2025).
Selain berkoordinasi dengan BP2MI Banyuwangi, lanjut Topan, pihaknya bakal berkirim surat kepada kepada Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Istanbul. Berisikan kuasa untuk membantu proses pemenuhan hak-hak Sri Wahyuni selama bekerja di hotel.
"Surat itu akan kami kirimkan segera dengan harapan segera ada titik terang menyoal hak-hak korban," tambah pria yang akrab disapa Krishna Adi itu.
Tak berhenti ke pihak hotel saja, agen yang menawari korban pekerjaan turut dimintai pertanggungjawaban. Akan tetapi upaya itu masih menemui sejumlah ganjalan.
Krishna menyebut pihaknya terganjal jarak serta sulitnya komunikasi dengan pihak agen. Ada dua agen yang diduga memberikan tawaran kerja kepada korban.
"Satu diantaranya berada di Provinsi Lampung sedangkan satu lagi yang jelas berada di Turki sana. Hingga kini upaya pencarian masih kami lakukan," kata Krishna.
Sri Wahyuni, pekerja migran asal Kabupaten Banyuwangi yang menjadi korban kebakaran hotel di Istambul, Turki pada 18 Januari lalu. Jenazah tiba di rumah di Dusun Persen, Desa Keduangsri, Kecamatan Tegaldlimo, Rabu (05/02/2025) sekitar pukul 11.00 WIB.
Selama bekerja di Turki, menurut informasi yang diterima Garda BMI Banyuwangi dari pihak keluarga, Sri Wahyuni tinggal di mes yang ada di hotel. Saat kebakaran terjadi, ia diduga tak bisa menyelamatkan diri hingga meninggal dunia. (ep)