Tingkat Hunian Hotel di Banyuwangi Melonjak hingga 100 Persen Selama Festival Gandrung Sewu 2025

hotell3.jpg Tamu Hotel Aston Banyuwangi (Foto: Riqi/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi – Antusiasme ribuan warga dan wisatawan yang memadati Pantai Marina Boom dalam Festival Gandrung Sewu, pada Sabtu (25/10/2025) turut membawa berkah bagi sektor perhotelan Banyuwangi. 


Gelaran seni kolosal yang menampilkan lebih dari 1.300 penari ini tidak hanya menyuguhkan keindahan budaya, tetapi juga mendorong peningkatan okupansi hotel di berbagai wilayah kota.


Sejumlah hotel mencatat tingkat hunian tinggi menjelang dan selama pelaksanaan festival. Bahkan, beberapa di antaranya mencapai kapasitas penuh sejak dua hari sebelum acara dimulai.


General Manager Aston Banyuwangi Hotel & Conference Center, Catur Rahmadi, menyampaikan bahwa tingkat hunian hotelnya melonjak signifikan selama momen tersebut.


“Alhamdulilah sampai tadi malam tingkat hunian tamu hotel kami mencapai 90 persen. Mudah-mudahan event-event selanjutnya juga terus memberikan dampak positif,” kata Catur, Minggu (26/10/2025).


Kondisi serupa juga dialami Kokoon Hotel Banyuwangi. Hotel bintang empat yang dikenal dengan hotel dengan bangunan tertinggi di Kota Gandrung ini mencatat tingkat okupansi penuh selama dua hari puncak festival.


“Jumat dan Sabtu penuh, sebenarnya dari tanggal 22 Oktober kemarin kita udah mulai penuh. Tanggal 22-23 banyak tamu mancanegara, dan tanggal 24-25 dominan tamu lokal,” terang GM Kokoon Hotel Banyuwangi Weni Kristanti melalui Evelyn Mey Fanny, Asst. Marcomm Manager Kokoon Hotel Banyuwangi.


Sementara itu, eL Hotel Banyuwangi juga melaporkan seluruh kamar terisi penuh selama pelaksanaan Gandrung Sewu. General Manager eL Hotel Banyuwangi, Wilmar Desrizal, melalui Marcomm & GM Secretary, Rizqa Khairunnisa, menyebut peningkatan hunian hotel terjadi serupa dengan tahun sebelumnya.


“Di momen Gandrung Sewu ini seperti tahun lalu, okupansi mencatat 100 persen,” ujar Rizqa kepada BWI24Jam.


Rizqa menambahkan, tamu yang menginap didominasi wisatawan lokal dari Surabaya, Jakarta, dan kota-kota lain, sementara tamu mancanegara terbanyak berasal dari Tiongkok.


Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, mengatakan bahwa berbagai event yang diselenggarakan di Banyuwangi, termasuk Gandrung Sewu, merupakan bagian dari strategi pemerintah daerah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lintas sektor.


“Tujuan utama kita tidak hanya memperkenalkan Banyuwangi. Tapi menggerakkan semua sektor, agar semuanya berdampak, dan semuanya bisa merasakan multiplier effect pariwisata yang tumbuh di Banyuwangi,” kata Ipuk.


Dengan konsistensi penyelenggaraan berbagai event berskala nasional dan internasional, Banyuwangi berharap geliat pariwisata terus meningkat, sektor ekonomi masyarakat semakin tumbuh, dan Banyuwangi semakin kokoh sebagai destinasi unggulan. (rq)