Tradisi Tadarus Al-Quran Raksasa di Masjid Agung Baiturrahman Banyuwangi

Tradisi_Tadarus_Al-Quran_Raksasa_di_Masjid_Agung_Baiturrahman_Banyuwangi.jpg Tradisi Tadarus Al-Quran Raksasa di Masjid Agung Baiturrahman Banyuwangi (Foto: Eko/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Tadarus atau membaca Al-Qur'an merupakan tradisi yang tak bisa lepas dari bulan suci Ramadan. Tradisi ini turut dijalankan umat muslim yang ada di seputaran Masjid Agung Baiturrahman, Banyuwangi.


Jika pada umumnya tadarus menggunakan Al-Qur'an konvensional, di Masjid Agung Baiturrahman jemaahnya melaksanakan tadarus menggunakan Al-Qur'an raksasa. Al-Quran raksasa yang dimaksud berukuran 142 x 210 centimeter.


Kalam Allah ini ditelukis tangan oleh Abdul Karim pada tahun 2010 dengan bobot 4 kuintal. Sehingga dibutuhkan dua orang untuk bisa membuka lembaran tiap-tiap ayat.


Al-Quran raksasa tersebut mulai ditulis pada 1 Februari 2010 dan selesai pada 26 Agustus 2010 dengan menghabiskan 32 dus spidol dan 40 dus tinta dan menggunakan kertas yang didatangkan khusus dari Jepang. 


Saban bulan Ramadan tradisi membaca Al-Qur'an raksasa ini terus dilanggengkan. Senabnah tiga juz diselesaikan tiap malamnya.


"Karena ukurannya yang super jumbo membuat warga yang membaca harus menyesuaikan diri. Namun bagi yang sudah terbiasa membaca Al-Qur'an raksasa ini terasa lebih mudah karena ukuran huruf hijaiyahnya juga lebih besar dari biasanya," ujar Ketua Yayasan Masjid Agung Baiturrahman Banyuwangi Achmad Nur Qomari, Jumat (07/03/2025)


Karena punya istimewa, Al-Qur'an raksasa ini hanya dikeluarkan di saat tertentu saja.di bulan Ramadan maupun saat adanya lomba tartil Al-Qur'an. (ep)