
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Aliran air dekat TPA sampah yang berada di Desa Karangbendo, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi yang beberapa waktu lalu dikabarkan mengalami pencemaran kini telah normal seperti semula.
Dilaporkan sejak hari Selasa (18/7/2023) kemarin, perubahan air yang sebelumnya tercemar terlihat berubah secara signifikan.
Warga Desa Badean, Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi yang beberapa hari lalu terdampak pencemaran, melaporkan bahwa air tersebut sudah normal hari ini.
"Alhamdulillah kondisi air sekarang sudah mulai bersih, warna dan bau menyengat hilang," ujar salah satu warga Moh. Fatah kepada BWI24Jam, Rabu (19/7/2023).
Sebelumnya, air di aliran tersebut tampak berwarna hitam dan berbau tak sedap. Namun saat ini warga menyaksikan perubahan signifikan.
Hal itu tidak terlepas dari berbagai upaya yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyuwangi bersama stake holder terkait.
Kepala DLH Banyuwangi, Dwi Handayani menyampaikan beberapa upaya telah dilakukan, antara lain pengambilan ikan-ikan mati di dalam kolam oleh BPBD dan penggelontoran air dari Dam Concrong oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Pengairan.
Lalu di area TPA, dilakukan pengurukan sampah dengan tanah oleh DLH, pembersihan saluran drainase dan penyemprotan air di jalanan oleh Dinas PU CKPP, serta pemberian kaporit ke sumur warga oleh Puskesmas Badean.
"Pembilasan akar-akar eceng gondok dari lindi yang menempel danĀ pemberian bioaktifator oleh DLH ke kolam," urai Dwi Handayani kepada BWI24Jam, Kamis (20/7/2023).
DLH Banyuwangi bersama dinas terkait juga telah menerapkan langkah-langkah antisipatif agar kejadian serupa tidak terulang dan tidak merugikan warga sekitar, terutama warga Badean.
"Salah satu langkah antisipatif yang kami lakukan adalah pengerukan walet (sedimen) di saluran drainase oleh DPUCKPP dan perbaikan saluran irigasi sekitar TPA yang jebol oleh Dinas Pengairan," terangnya.
Sementara itu, mengenai penutupan TPA yang sempat jadi aspirasi warga, Yani menjelaskan bahwa penutupan tersebut akan dilakukan setelah TPA permanen dibangun dan dapat beroperasi.
Pihaknya berharap seluruh masyarakat bisa mengelola sampahnya dari rumah dengan pemilahan antara sampah organik dan anorganik. Sampah organik diolah menjadi kompos. Sedangkan anorganik dikumpulkan dan membentuk bank sampah diwilayahnya masing-masing.
"Jadi sampah dikelola di sumbernya sehingga kedepan TPA tidak dibutuhkan lagi," pungkasnya. (*)