Ilustrasi AI
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Warga Bumi Blambangan diimbau waspada. Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Banyuwangi mengungkap, mayoritas kasus kebakaran yang terjadi sepanjang tahun ini dipicu oleh korsleting listrik.
Korsleting alias hubungan arus pendek ini kerap muncul tanpa tanda, dan sering kali terjadi saat penghuni rumah sedang lengah atau tertidur. Akibatnya, tak sedikit kebakaran yang berujung pada kerugian besar bahkan ancaman jiwa.
“Sepanjang Januari hingga Oktober 2025, Damkarmat Banyuwangi telah menangani 121 kasus kebakaran. Dari jumlah itu, 70 di antaranya melibatkan bangunan. Dan yang paling banyak penyebabnya adalah korsleting listrik,” ujar Muammar Kadhafi, Humas Damkarmat Banyuwangi, mewakili Kepala Dinas Yoppy Bayu Irawan, Sabtu (8/11/2025).
Dari total 70 kasus kebakaran bangunan, 52 di antaranya dipicu korsleting listrik. Sisanya, akibat pembakaran sampah, kebocoran regulator gas, serta faktor kelalaian manusia lainnya.
“Masyarakat kami imbau agar selalu memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan kelistrikan. Jangan biarkan kabel menumpuk di satu colokan, apalagi yang sudah terkelupas,” kata Kadhafi.
Salah satu insiden terbesar akibat korsleting listrik terjadi di PT Margo Joyo Plywood, pabrik triplek di Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Senin (27/10/2025). Kebakaran bermula dari percikan listrik di dinamo pompa tandon oli boiler, dan api cepat membesar. Beruntung tidak ada korban jiwa, namun kerugian ditaksir mencapai Rp300 juta.
“Masih banyak kasus serupa di pabrik maupun rumah warga. Rata-rata karena instalasi listrik tidak pernah dicek,” tambahnya.
Selain korsleting listrik, pembakaran sampah sembaranga menjadi penyebab kebakaran terbanyak kedua, tercatat 24 kasus. Disusul kebocoran regulator atau selang kompor dengan 23 kasus. Sementara sisanya dipicu puntung rokok dan sambaran petir.
“Tahun 2024 saja ada 186 kasus kebakaran, dan penyebab dominannya juga korsleting listrik. Artinya, kesadaran masyarakat soal keamanan listrik masih rendah,” ujarnya.
Kadhafi mengingatkan warga agar rutin memeriksa instalasi listrik rumah, memakai kabel berstandar SNI, serta tidak menyalakan peralatan listrik tanpa pengawasan.
“Lebih baik mencegah daripada menyesal. Sering kali kebakaran besar bermula dari hal sepele, seperti stop kontak longgar atau kabel terjepit lemari,” pungkasnya.
Tips Aman Hindari Korsleting Listrik versi Damkarmat Banyuwangi, di antaranya:
1.Gunakan kabel dan peralatan listrik berlabel SNI.
2.Matikan peralatan elektronik sebelum tidur atau bepergian.
3.Hindari menumpuk colokan dan jangan gunakan stop kontak bercabang berlebihan. (ep)

